Trump Bilang AS Serang Kapal Narkoba Lagi di Lepas Pantai Venezuela

Trump Bilang AS Serang Kapal Narkoba Lagi di Lepas Pantai Venezuela

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 06 Okt 2025 12:12 WIB
U.S. President Donald Trump visits Norfolk, Virginia, U.S. October 5, 2025. REUTERS/Jonathan Ernst Purchase Licensing Rights
Presiden AS Donald Trump (dok. REUTERS/Jonathan Ernst Purchase Licensing Rights)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa pasukan AS kembali menyerang sebuah kapal, yang diduga mengangkut narkoba ilegal di lepas pantai Venezuela pada Sabtu (4/10) malam. Trump juga mengatakan bahwa Washington akan mulai menyelidiki perdagangan narkoba yang terjadi di darat.

Pernyataan tersebut, seperti dilansir Reuters, Senin (6/10/2025), disampaikan Trump saat berpidato di sebelah kapal induk AS, USS Harry S Truman, dalam kunjungan ke pangkalan Angkatan Laut Norfolk, Virginia, pada Minggu (5/10) waktu setempat.

"Dalam beberapa pekan terakhir, Angkatan Laut telah mendukung misi kami untuk sepenuhnya menghancurkan kartel teroris ... kami melancarkan satu serangan lagi tadi malam. Sekarang kami tidak dapat menemukan yang lainnya," kata Trump merujuk pada serangan pasukan AS terhadap kapal narkoba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka tidak lagi datang lewat laut, jadi sekarang kita harus mulai mencari di daratan karena mereka akan dipaksa untuk bergerak lewat daratan," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Tidak diketahui secara jelas apakah pernyataan Trump itu merujuk pada serangan yang sama yang sebelumnya diumumkan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth pada Jumat (3/10). Serangan yang diumumkan Hegseth itu menewaskan empat orang, dan merupakan serangan keempat AS dalam beberapa pekan terakhir.

Kementerian Komunikasi Venezuela belum memberikan tanggapan resmi atas serangan terbaru AS tersebut.

Namun, Presiden Venezuela Nicolas Maduro merilis pesan video via Telegram tak lama setelah menyampaikan pengumuman tersebut. Dalam videonya, Maduro mengecam agresi AS terhadap Venezuela dan mengatakan negaranya siap menerima dukungan diplomatik.

"Rakyat kami tidak pernah dan tidak akan pernah takut untuk membela hak mereka untuk hidup dan bebas. Kami akan siap menghadapi skenario apa pun," kata Maduro dalam pesan videonya, tanpa membahas langsung pengumuman Trump.

Sementara Menteri Luar Negeri (Menlu) Venezuela, Yvan Gil, mengatakan pada Minggu (5/10) bahwa Menlu Rusia Sergei Lavrov telah memberikan "pernyataan dukungan dan solidaritas penuh" kepada Caracas melalui percakapan telepon antara keduanya.

Gil juga mengatakan bahwa Maduro mengirimkan surat kepada Paus Leo XIV yang berisi permintaan dukungan untuk "memperkuat perdamaian di Venezuela".

Sementara itu, Hegseth mengatakan dalam wawancara dengan Fox News bahwa dirinya memiliki semua otorisasi yang dibutuhkan untuk melancarkan serangan di kawasan Karibia.


Simak juga Video: Donald Trump Sebut Akhiri Perang di Gaza Untungkan Israel

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads