Otoritas Turki menuduh Israel melakukan "aksi terorisme" dengan mencegat kapal-kapal Global Sumud Flotilla yang berlayar ke Jalur Gaza dalam misi bantuan kemanusiaan. Presiden Kolombia Gustavo Petro mengusir semua diplomat Israel yang tersisa di negaranya menyusul pencegatan kapal oleh Tel Aviv.
Kementerian Luar Negeri Turki, dalam pernyataannya, juga menyebut aksi pasukan Israel mencegat dan menaiki sejumlah kapal Global Sumud Flotilla itu sebagai "pelanggaran paling serius terhadap hukum internasional dan membahayakan nyawa warga-warga sipil tidak bersalah".
Sementara itu, Petro mengumumkan pengusiran "seluruh delegasi diplomatik Israel" atas apa yang disebutnya sebagai "kejahatan internasional baru" oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, setelah pencegatan kapal-kapal Global Sumud Flotilla dan penahanan dua aktivis Kolombia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (2/10/2025):
- Turki Kecam Israel Cegat Armada Kapal Gaza Flotilla: Aksi Terorisme!
Otoritas Turki memberikan reaksi keras terhadap langkah Israel mencegat armada puluhan kapal Global Sumud Flotilla yang bertujuan menembus blokade Gaza dengan membawa bantuan kemanusiaan. Ankara menuduh Tel Aviv telah melakukan "aksi terorisme" yang membahayakan nyawa warga sipil tidak bersalah.
Pasukan Angkatan Laut Israel, pada Rabu (1/10) waktu setempat, mencegat beberapa kapal dari total 45 kapal yang tergabung dalam Global Sumud Flotilla yang mengangkut para politisi dan aktivis, termasuk aktivis Swedia Greta Thunberg, dalam misi menembus blokade Gaza.
Pencegatan itu terjadi saat kapal-kapal itu semakin dekat dengan wilayah Palestina, dengan laporan Global Sumud Flotilla pada Rabu (1/10) sekitar pukul 15.00 GMT menyebut posisi mereka berada di perairan berjarak kurang dari 90 mil laut atau sekitar 170 kilometer dari Jalur Gaza.
- Kolombia Usir Diplomat Israel Buntut Pencegatan Kapal Gaza Flotilla
Presiden Kolombia Gustavo Petro memerintahkan pengusiran semua diplomat Israel yang tersisa di negaranya. Pengusiran ini diumumkan setelah militer Tel Aviv mencegat sejumlah kapal Global Sumud Flotilla yang berlayar menembus blokade Gaza untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Pasukan Angkatan Laut Israel mencegat dan menaiki beberapa kapal, dari total sekitar 45 kapal yang tergabung misi Global Sumud Flotilla, pada Rabu (1/10) waktu setempat setelah memberikan peringatan agar mereka tidak memasuki perairan yang, menurut Tel Aviv, berada di bawah blokadenya.
Puluhan kapal itu mengangkut para politisi dan aktivis dari berbagai negara, termasuk aktivis Swedia Greta Thunberg.
- Global Sumud Flotilla: 13 Kapal Dicegat Israel, 30 Kapal Lanjut ke Gaza
Penyelenggara Global Sumud Flotilla mengatakan puluhan kapal yang tergabung dalam misi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza masih "berlayar dengan teguh" menuju ke daerah kantong Palestina tersebut, meskipun ada pencegatan oleh pasukan Angkatan Laut Israel.
Global Sumud Flotilla, melibatkan sekitar 45 kapal yang membawa para politisi dan aktivis dari berbagai negara termasuk aktivis Swedia Greta Thunberg, berangkat dari Spanyol bulan lalu dengan tujuan menembus blokade Israel atas Jalur Gaza, yang ditetapkan oleh PBB sedang dilanda bencana kelaparan.
Pasukan Israel mencegat kapal-kapal itu pada Rabu (1/10) waktu setempat, setelah memberikan peringatan agar mereka tidak memasuki perairan yang, menurut Tel Aviv, berada di bawah blokadenya. Kapal yang membawa Thunberg termasuk di antara kapal yang dicegah untuk berlayar lebih jauh.
- Hamas Tuduh Israel Bajak Kapal-kapal Gaza Flotilla
Kelompok Hamas menuduh Israel melakukan "kejahatan pembajakan" terhadap kapal-kapal Global Sumud Flotilla yang dicegat saat berlayar semakin mendekati Jalur Gaza dalam misi menyalurkan bantuan kemanusiaan. Hamas menyerukan dunia mengecam tindakan Tel Aviv tersebut.
Global Sumud Flotilla, yang melibatkan sekitar 45 kapal yang membawa para politisi dan aktivis dari berbagai negara termasuk aktivis Swedia Greta Thunberg, berangkat dari Spanyol bulan lalu dengan tujuan menembus blokade Israel atas Jalur Gaza, yang menurut PBB sedang dilanda kelaparan.
Pasukan Israel mencegat kapal-kapal itu pada Rabu (1/10) waktu setempat, setelah memberikan peringatan agar mereka tidak memasuki perairan yang, menurut Tel Aviv, berada di bawah blokadenya. Kapal yang membawa Thunberg termasuk di antara kapal yang dicegah untuk berlayar lebih jauh.
- Israel Rilis Peringatan Terakhir bagi Warga Sipil Tinggalkan Kota Gaza
Israel merilis peringatan terakhir, pada Rabu (1/10) waktu setempat, agar warga sipil Palestina segera meninggalkan Kota Gaza, kota terbesar di Jalur Gaza. Peringatan ini dirilis saat pasukan Tel Aviv semakin memperketat pengepungan atas kota tersebut.
Para saksi mata melaporkan pengeboman besar-besaran melanda Kota Gaza, dengan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan tentara-tentaranya memperketat pengepungan terhadap kota tersebut.
"Ini merupakan kesempatan terakhir bagi warga Gaza yang ingin pindah ke wilayah selatan dan membiarkan para anggota Hamas terisolasi di Kota Gaza," ucap Katz dalam pernyataannya via media sosial X, seperti dilansir AFP, Kamis (2/10/2025).
Tonton juga video "Israel Sebut Kapal Greta cs Dibajak Hamas, Penumpang Dipastikan Aman" di sini: