Turki Kecam Israel Cegat Armada Kapal Gaza Flotilla: Aksi Terorisme!

Turki Kecam Israel Cegat Armada Kapal Gaza Flotilla: Aksi Terorisme!

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 02 Okt 2025 10:13 WIB
This video grab taken from a livestream broadcasted on October 1, 2025 by the Global Sumud Flotilla shows a view of the boats of the flotilla aiming at breaking the Israeli blockade of the Gaza Strip. Israels foreign ministry on October 1, 2025 said Israel had halted vessels from the Global Sumud Flotilla bound for Gaza, which aimed to break Israels blockade of the Palestinian territory. (Photo by Handout / Global Sumud Flotilla / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE - MANDATORY CREDIT
Tayangan livestream menunjukkan momen para aktivis mengangkat tangan mereka ketika pasukan Israel menaiki salah satu kapal Global Sumud Flotilla yang semakin mendekati Gaza (AFP PHOTO/Global Sumud Flotilla)
Ankara -

Otoritas Turki memberikan reaksi keras terhadap langkah Israel mencegat armada puluhan kapal Global Sumud Flotilla yang bertujuan menembus blokade Gaza dengan membawa bantuan kemanusiaan. Ankara menuduh Tel Aviv telah melakukan "aksi terorisme" yang membahayakan nyawa warga sipil tidak bersalah.

Pasukan Angkatan Laut Israel, pada Rabu (1/10) waktu setempat, mencegat beberapa kapal dari total 45 kapal yang tergabung dalam Global Sumud Flotilla yang mengangkut para politisi dan aktivis, termasuk aktivis Swedia Greta Thunberg, dalam misi menembus blokade Gaza.

Pencegatan itu terjadi saat kapal-kapal itu semakin dekat dengan wilayah Palestina, dengan laporan Global Sumud Flotilla pada Rabu (1/10) sekitar pukul 15.00 GMT menyebut posisi mereka berada di perairan berjarak kurang dari 90 mil laut atau sekitar 170 kilometer dari Jalur Gaza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasukan Angkatan Laut Israel mencegat kapal-kapal tersebut setelah memberikan peringatan agar mereka tidak memasuki perairan yang, menurut Tel Aviv, berada di bawah blokadenya.

ADVERTISEMENT

Laporan Global Sumud Flotilla menyebut beberapa kapal mencakup kapal Alma, Sirius, dan Adara "dicegat dan dinaiki secara ilegal oleh pasukan pendudukan Israel di perairan internasional".

Kementerian Luar Negeri Turki dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Anadolu Agency, Kamis (2/10/2025), menyebut aksi militer Israel mencegat dan menaiki sejumlah kapal dalam armada Global Sumud Flotilla itu sebagai "serangan di perairan internasional".

"Serangan oleh pasukan Israel di perairan internasional terhadap Global Sumud Flotilla, yang sedang dalam perjalanan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Gaza, merupakan aksi terorisme yang merupakan pelanggaran paling serius terhadap hukum internasional dan membahayakan nyawa warga-warga sipil tidak bersalah," sebut Kementerian Luar Negeri Turki dalam pernyataannya.

"Serangan ini, yang menargetkan warga sipil yang bertindak damai tanpa menggunakan kekerasan, merupakan bukti bahwa kebijakan fasis dan bersifat militer yang diterapkan oleh pemerintahan genosida (Perdana Menteri Benjamin) Netanyahu, yang telah menyebabkan Gaza dilanda kelaparan, tidak terbatas pada warga Palestina tetapi juga menargetkan semua orang yang berjuang melawan penindasan yang dilakukan oleh Israel," tegas pernyataan tersebut.

This video grab taken from a handout footage released by the Israeli Foreign Ministry on October 1, 2025 shows an Israeli soldier with Swedish climate activist Greta Thunberg (R) after several vessels of the Global Sumud Flotilla Screengrab dari rekaman video yang dirilis Kementerian Luar Negeri Israel menunjukkan aktivis Greta Thunberg didampingi seorang tentara Israel saat mengambil barang-barangnya dari salah satu kapal Global Sumud Flotilla yang dicegat Foto: AFP PHOTO/Israeli Foreign Ministry/Handout

Kementerian Luar Negeri Turki menegaskan langkah-langkah akan diambil untuk memastikan pembebasan warga negaranya dan para penumpang lainnya, yang ada di dalam kapal-kapal tersebut, yang kini ditahan pasukan Israel.

Rina Hassan, seorang anggota Parlemen Eropa keturunan Prancis-Palestina yang ada dalam rombongan tersebut, mengatakan pada Rabu (1/10) malam bahwa "ratusan orang telah ditangkap secara ilegal dan ditahan secara sewenang-wenang oleh Israel" selama pencegatan berlangsung.

Kementerian Luar Negeri Israel, dalam pernyataan via media sosial X, mengatakan "Greta dan teman-temannya dalam kondisi aman dan sehat". Disebutkan Tel Aviv bahwa para penumpang dari kapal-kapal yang dicegat "sedang dipindahkan ke pelabuhan Israel".

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Turki juga mengumumkan bahwa tindakan hukum akan diambil untuk meminta pertanggungjawaban "para pelaku serangan".

"Kami menyerukan kepada PBB dan seluruh organisasi internasional terkait untuk segera mengambil tindakan guna mencabut blokade ilegal di Gaza, mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki wilayah tersebut, dan memastikan kebebasan navigasi," tegasnya.

Simak juga Video: Israel Cegat Kapal Bantuan Sumud Flotilla, Greta Thunberg Ditahan

Halaman 2 dari 2
(nvc/zap)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads