Demo Gen Z Marak di Maroko, Tuntut Reformasi Pendidikan-Kesehatan

Demo Gen Z Marak di Maroko, Tuntut Reformasi Pendidikan-Kesehatan

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 01 Okt 2025 13:03 WIB
Polisi Maroko mengamankan seorang demonstran dalam aksi protes menuntut reformasi pendidikan dan kesehatan di ibu kota Rabat. (AP Photo)
Polisi Maroko mengamankan seorang demonstran dalam aksi protes menuntut reformasi pendidikan dan kesehatan di ibu kota Rabat (AP Photo)
Rabat -

Unjuk rasa yang dipimpin oleh kaum muda atau Gen Z di Maroko berujung bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan di beberapa kota setempat pada Selasa (30/9) malam. Aksi protes yang berlangsung selama empat hari terakhir ini menuntut reformasi di sektor pendidikan dan kesehatan masyarakat.

Beberapa video yang dipublikasikan media-media lokal, seperti dilansir AFP, Rabu (1/10/2025), menunjukkan para demonstran yang memakai masker di area Inezgane, dekat Agadir, melemparkan batu ke arah polisi.

Para demonstran, menurut video itu, juga melakukan pembakaran di dekat pusat perbelanjaan setempat dan merusak sebuah kantor pos setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi serupa dilaporkan terjadi di area Air Amira, di Beni Mellal, dan di Oujda. Belum diketahui secara jelas apakah ada korban luka dalam bentrokan tersebut.

ADVERTISEMENT

Unjuk rasa yang dipimpin oleh anak muda di Maroko ini diprakarsai oleh sebuah kelompok kolektif bernama "GenZ 212", yang pendirinya masih belum diketahui.

Dalam pernyataan yang diunggah ke Facebook pada Selasa (30/9) malam, kelompok GenZ 212 tersebut menyatakan "penyesalan atas aksi kerusuhan atau vandalisme yang berdampak pada properti publik atau pribadi"

Mereka juga mendesak para demonstran tetap menjaga kedamaian dan menghindari perilaku apa pun yang dapat "merusak legitimasi tuntutan kita yang adil".

Unjuk rasa terbaru ini menandai hari keempat aksi protes digelar secara berturut-turut, meskipun sebelumnya tidak ada laporan tindak kekerasan. Namun penangkapan dilakukan oleh otoritas Maroko terhadap ratusan demonstran.

Laporan Asosiasi Hak Asasi Manusia (AMDH) menyebut lebih dari 200 demonstran, sebagian besar anak muda, telah ditangkap selama tiga hari terakhir di ibu kota Rabat saat unjuk rasa dibubarkan oleh polisi. Sebagian besar dari mereka kemudian dibebaskan.

Keterangan salah satu pengacara yang mendampingi demonstran, Souad Brahma, menyebut jaksa Maroko telah mengatakan akan mengadili 37 orang karena berpartisipasi dalam aksi protes tersebut.

"Sebanyak 34 orang akan diadili saat bebas dengan jaminan, dengan persidangan mereka dijadwalkan dimulai pada 7 Oktober, sedangkan tiga orang lainnya akan menghadapi tuntutan di tahanan," kata Brahma kepada AFP. Dakwaan yang dijeratkan terhadap para demonstran itu belum diketahui secara jelas.

Di wilayah Casablanca, jaksa penuntut umum mengajukan permintaan untuk membuka penyelidikan terhadap 18 orang atas dugaan peran mereka dalam menghambat lalu lintas selama unjuk rasa pada akhir pekan.

Unjuk rasa di Maroko ini terjadi di tengah ketidakpuasan masyarakat atas kesenjangan sosial, yang secara tidak proporsional berdampak pada kaum muda dan perempuan. Laporan terbaru soal kematian delapan ibu hamil di sebuah rumah sakit umum di Agadir menjadi salah satu sumber kemarahan publik.

Tonton juga video "Bendera One Piece Berkibar Lagi, Kali Ini di Aksi Gen Z Peru" di sini:

Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads