Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu meminta maaf kepada PM Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani atas serangan mengejutkan Israel yang menargetkan petinggi Hamas di Qatar beberapa waktu lalu.
Permintaan maaf Netanyahu itu, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (30/9/2025), disampaikan dalam panggilan telepon dari Gedung Putih, ketika dia mengadakan pertemuan dengan Presiden Donald Trump.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (30/9/2025):
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- AS Bisa Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Rusia Ingatkan Ini!
Pemerintah Rusia memberikan respons keras untuk kemungkinan Amerika Serikat (AS) mengirimkan pasokan rudal jarak jauh Tomahawk ke Ukraina, yang akan memampukan Kyiv untuk menyerang lebih dalam ke wilayah Rusia.
Jika pengiriman semacam itu dilakukan AS, seperti dilansir Reuters, Selasa (30/9/2025), Moskow memperingatkan soal eskalasi tajam yang mungkin terjadi dalam konflik yang berkecamuk selama 3,5 tahun terakhir.
Wakil Presiden AS JD Vance mengatakan pada Minggu (28/9) bahwa Washington sedang mempertimbangkan permintaan Ukraina untuk mendapatkan pasokan rudal Tomahawk. Presiden AS Donald Trump belum mengambil keputusan akhir, dan Trump berhati-hati untuk tidak memicu eskalasi perang Ukraina menjadi konfrontasi langsung dengan Rusia.
- Presiden Venezuela Siap Umumkan Keadaan Darurat Jika Diserang AS
Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan kesiapan untuk mengumumkan keadaan darurat atas ancaman "agresi" Amerika Serikat, menyusul serangkaian serangan mematikan AS terhadap kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba dari Venezuela.
"Hari ini proses konsultasi dimulai...untuk menyatakan keadaan darurat sesuai dengan konstitusi dan melindungi rakyat kita, perdamaian kita, dan stabilitas kita jika Venezuela diserang oleh Amerika, diserang secara militer," kata Maduro dalam pidato yang disiarkan televisi, dilansir kantor berita AFP, Selasa (30/9/2025).
Sebelumnya, Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez mengatakan kepada para diplomat asing bahwa Maduro telah menandatangani dekrit yang memberi dirinya "kekuasaan khusus" sebagai kepala negara untuk bertindak dalam masalah pertahanan dan keamanan, jika Amerika Serikat "berani menyerang tanah air kami."
- Ratusan Petinggi Militer AS Gelar Pertemuan Langka, Trump Akan Pidato
Ratusan petinggi dan perwira senior militer Amerika Serikat (AS) dari seluruh dunia akan melakukan pertemuan langka di sebuah pangkalan militer yang terletak di dekat Washington DC pada Selasa (30/9) waktu setempat. Presiden Donald Trump akan hadir dan berpidato dalam pertemuan tersebut.
Sejauh ini, seperti dilansir AFP, Selasa (30/9/2025), belum ada alasan resmi yang disampaikan Pentagon atau pemerintahan Trump untuk pertemuan sangat tidak biasa yang dijadwalkan digelar di pangkalan militer Quantico, negara bagian Virginia tersebut.
Pertemuan ini digelar di tengah kontroversi yang dihadapi militer AS, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Trump memerintahkan pengerahan pasukan di dua kota yang dikuasai Partai Demokrat dan memerintahkan serangan mematikan terhadap kapal-kapal kecil yang diduga mengangkut narkoba di Karibia.
- Saudi-Indonesia dkk Sambut Rencana Trump Akhiri Perang Gaza
Para Menteri Luar Negeri negara-negara Arab dan Muslim, seperti Arab Saudi, Yordania, Uni Emirat Arab, Pakistan, Turki, Qatar, Mesir dan Indonesia, menyambut baik rencana perdamaian yang diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengakhiri perang Gaza.
Respons itu disampaikan dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Senin (29/9) waktu setempat, seperti dilaporkan kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA) dan dilansir Al Arabiya, Selasa (30/9/2025).
Pernyataan bersama ini dirilis oleh negara-negara Arab dan Muslim yang bertemu Trump di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pekan lalu.
- Telepon PM Qatar dari Gedung Putih, Netanyahu Minta Maaf
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu meminta maaf kepada PM Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani atas serangan mengejutkan Israel yang menargetkan petinggi Hamas di Qatar beberapa waktu lalu.
Permintaan maaf Netanyahu itu, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (30/9/2025), disampaikan dalam panggilan telepon dari Gedung Putih, ketika dia mengadakan pertemuan dengan Presiden Donald Trump.
Permintaan maaf Netanyahu kepada PM Qatar itu diungkapkan oleh Gedung Putih dalam sebuah pernyataan pada Senin (29/9) waktu setempat.
Tonton juga Video Terpopuler: Pidato Prabowo di Sidang PBB, TNI Lepaskan Tembakan di Bank