PBB Selidiki Klaim Trump Soal Sabotase di Markas Besarnya

PBB Selidiki Klaim Trump Soal Sabotase di Markas Besarnya

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 26 Sep 2025 17:35 WIB
NEW YORK, NEW YORK - SEPTEMBER 23: U.S. President Donald Trump and first lady Melania Trump step on an escalator as they arrive for the 80th session of the UNs General Assembly (UNGA) on September 23, 2025 in New York City. World leaders convened for the 80th Session of UNGA, with this years theme for the annual global meeting being Better together: 80 years and more for peace, development and human rights.   Alexi J. Rosenfeld/Getty Images/AFP (Photo by Alexi J. Rosenfeld / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Momen Trump dan Melania hendak menaiki eskalator yang tiba-tiba mati di markas besar PBB di New York, AS (Getty Images via AFP/ALEXI J. ROSENFELD)
New York -

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memberitahu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa pihaknya telah meluncurkan "investigasi menyeluruh" terhadap apa yang diklaim oleh Trump sebagai "triple sabotage" selama kunjungannya ke markas besar badan dunia itu di New York, pekan ini.

Pemerintah AS telah mengirimkan surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, pada Rabu (24/9), yang isinya menuntut jawaban atas matinya eskalator yang akan digunakan Trump dan tidak berfungsinya teleprompter, serta sistem pengeras suara yang rusak.

"Sekretaris Jenderal telah memberitahu Misi Tetap Permanen bahwa beliau telah memerintahkan investigasi menyeluruh, dan beliau menyampaikan bahwa PBB siap bekerja sama dalam transparansi penuh dengan otoritas AS terkait masalah ini untuk menentukan penyebab insiden yang dimaksud oleh Amerika Serikat," ujar juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Jumat (26/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Dujarric itu dirilis pada Rabu (24/9) malam, merespons surat dari pemerintah AS.

ADVERTISEMENT

Trump, dalam postingan media sosial yang panjang dan penuh amarah, menggambarkan serangkaian insiden yang dialaminya "sangat mengerikan". Dia menyerukan penangkapan orang-orang terkait insiden itu, dan mengatakan bahwa Secret Service juga sedang melakukan penyelidikan.

"Ini bukan kebetulan, ini merupakan triple sabotage di PBB. Mereka seharusnya malu pada diri mereka sendiri," tulis Trump dalam pernyataan via akun media sosial Truth Social.

"Saya menuntut penyelidikan segera," tegasnya.

Trump mengalami sejumlah gangguan teknis sebelum dan selama pidato utamanya dalam Sidang Umum PBB, yang dihadiri para pemimpin dunia, pekan ini.

Rekaman video menunjukkan sang Presiden AS dan Ibu Negara Melania hendak menaiki eskalator di markas besar PBB pada Selasa (23/9), namun tiba-tiba eskalator itu berhenti mendadak dan memaksa mereka untuk menaiki tangga eskalator secara manual.

Kemudian, ketika memulai pidatonya di Aula Majelis Umum PBB, Trump menyadari teleprompter-nya tidak berfungsi.

Dia menghabiskan sebagian besar sisa pidatonya untuk mengecam PBB, menuduh badan dunia itu mendanai migrasi ilegal yang mengubah AS dan negara-negara Eropa menjadi "neraka", dan gagal mendukung upaya perdamaian yang dicetuskannya di Gaza dan Ukraina.

Meskipun Trump melontarkan candaan soal eskalator yang mati itu, suasana hatinya memburuk sehari kemudian.

PBB telah secara halus menegaskan bahwa teleprompter dioperasikan oleh Gedung Putih.

Mengenai eskalator, Dujarric telah merilis pernyataan kepada wartawan pada Rabu (24/9) yang isinya menjelaskan bahwa seorang videografer delegasi AS, yang sedang merekam Trump dan Melania dari anak tangga eskalator bagian atas, secara tidak sengaja mengaktifkan tombol yang membuat anak tangga berhenti.

Trump juga mengeluhkan sistem pengeras suara, yang diklaim telah dimanipulasi, sehingga pidatonya yang berdurasi satu jam tidak dapat didengar.

"Sistem suara dirancang agar orang-orang yang duduk di tempat mereka dapat mendengar pidato yang diterjemahkan ke dalam enam bahasa berbeda melalui earphone," tutur seorang pejabat PBB yang enggan disebut namanya.

Lihat juga Video: Trump Minta Sekjen PBB Selidiki 'Sabotase' Eskalator-Teleprompter

Halaman 3 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads