Buntut Perkara Eskalator di PBB Bikin Trump Minta Secret Service Usut

Buntut Perkara Eskalator di PBB Bikin Trump Minta Secret Service Usut

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 25 Sep 2025 19:46 WIB
U.S. President Donald Trump attends a memorial service for slain conservative commentator Charlie Kirk at State Farm Stadium in Glendale, Arizona, U.S., September 21, 2025.  REUTERS/Brian Snyder
Foto: Donald Trump (REUTERS/Brian Snyder)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump masih geram imbas insiden escalator mendadak mati saat ia tiba di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS. Trump kini meminta satuan khusus pengawal kepresidenan AS melakukan pengusutan.

Trump diketahui telah berpidato dalam Sidang Umum PBB pada Selasa (23/9). Namun, kedatangannya di markas PBB diwarnai sejumlah gangguan. Pertama, eskalator mendadak mati saat Trump dan rombongan baru saja tiba di gedung PBB.

Bukan hanya itu, teleprompter yang dipakai Trump juga mendadak tidak berfungsi saat Presiden AS itu pidato. Hasilnya, Trump berpidato tanpa teks yang telah disiapkan dan melebihi batas maksimal durasi pidato di PBB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump Sebut Ada Sabotase

Dua hari setelah pidatonya di PBB, Trump kembali berbicara mengenai eskalator, teleprompter, dan sound system yang rusak di hari dia berpidato di Sidang Umum PBB. Trump bahkan menduga ada sabotase mengenai tiga gangguan itu, dia menyebutnya 'triple sabotage'.

ADVERTISEMENT

Dilansir AFP, Kamis (25/9/2025), kejadian yang dia sebut 'triple sabotage' atau 'sabotase rangkap tiga' meliputi kejadian eskalator di Markas PBB tiba-tiba berhenti mendadak saat Trump dan istrinya hendak naik sehingga membuat mereka terpaksa berjalan. Kemudian, teleprompter yang rusak saat dia berpidato di Sidang Umum PBB, hingga sound system yang disebut mengalami malfungsi saat ia berpidato.

"Ini bukan kebetulan, ini sabotase rangkap tiga di PBB. Mereka seharusnya malu pada diri mereka sendiri," kata Trump di platform Truth Social-nya sebagaimana dilansir AFP.

Trump bahkan memerintahkan Sekjen PBB untuk melakukan penyelidikan. Dia bahkan menyindir PBB.

"Saya mengirimkan salinan surat ini kepada Sekretaris Jenderal, dan saya menuntut penyelidikan segera. Tidak heran Perserikatan Bangsa-Bangsa belum mampu melaksanakan tugas yang seharusnya mereka lakukan," kata Trump.

Trump menggambarkan tiga rangkaian peristiwa itu sebagai peristiwa mengerikan. "Sebuah keajaiban yang sangat besar terjadi di PBB kemarin. Bukan satu, bukan dua, tetapi tiga peristiwa yang sangat mengerikan!" tulisnya.

Minta Secret Service Usut

Trump mengatakan penghentian eskalator itu bisa saja menjadi "bencana yang nyata". "Sungguh menakjubkan bahwa Melania dan saya tidak jatuh ke depan, dengan wajah terlebih dahulu," katanya.

Trump juga mengeluhkan soal teleprompter pidatonya "gelap gulita" selama 15 menit pertama, dan suara di auditorium PBB "mati total". Dia meminta agar rekaman keamanan untuk eskalator disimpan dan meminta Secret Service terlibat.

Trump juga meminta agar rekaman keamanan eskalator disimpan. Ia menyebut Secret Service atau Dinas Rahasia dilibatkan dalam mengusut dugaan sabotase tersebut.

"Dinas Rahasia terlibat," tambahnya.

Simak juga Video: Trump Minta Sekjen PBB Selidiki 'Sabotase' Eskalator-Teleprompter

Halaman 2 dari 2
(ygs/ygs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads