Bentrok Geng Narkoba di Penjara Ekuador Tewaskan 17 Orang, Ada Napi Dipenggal

Bentrok Geng Narkoba di Penjara Ekuador Tewaskan 17 Orang, Ada Napi Dipenggal

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 26 Sep 2025 12:52 WIB
Police and military officers stand guard in front of a prison in Esmeraldas, Ecuador on September 25, 2025. Clashes between rival gangs claimed at least 10 lives in the second deadly riot in an Ecuadoran prison in days, police said Thursday. (Photo by Antony QUINTERO / AFP)
Personel kepolisian dam militer dikerahkan untuk menjaga keamanan di penjara di Esmeraldas, Ekuador, yang dilanda bentrokan berdarah (AFP/ANTONY QUINTERO)
Quito -

Bentrokan berdarah antara geng-geng narkoba yang ditahan di dalam sebuah penjara di Ekuador telah menewaskan sedikitnya 17 orang. Para narapidana yang mengamuk secara brutal memenggal dan melukai narapidana yang menjadi rival mereka.

Bentrokan mematikan yang terjadi di sebuah penjara di kota pesisir Esmeraldas yang bergolak dengan kekerasan ini, seperti dilansir AFP, Jumat (26/9/2025), merupakan kerusuhan mematikan kedua yang terjadi di dalam penjara Ekuador dalam beberapa hari terakhir.

Sejumlah foto yang beredar di media sosial, dan telah diverifikasi oleh AFP, menunjukkan mayat-mayat tergeletak dalam kondisi telanjang dan berlumuran darah. Setidaknya dua mayat di antaranya dipenggal, dan banyak yang mengalami luka tusuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kota Esmeraldas yang menjadi lokasi penjara yang dilanda bentrokan dan pembantaian itu terletak di dekat perbatasan Kolombia. Insiden itu juga menambah jumlah narapidana yang tewas dibantai di dalam penjara di Ekuador sejak tahun 2021 menjadi sekitar 500 narapidana.

ADVERTISEMENT

Otoritas lembaga pemasyarakatan di Ekuador, SNAI, mengumumkan pada Kamis (25/9) waktu setempat bahwa korban tewas dalam bentrokan di penjara itu bertambah menjadi sedikitnya 17 orang.

Puluhan anggota keluarga narapidana yang khawatir berkumpul di luar penjara untuk mencari informasi soal kondisi orang-orang tercinta mereka yang ditahan di penjara tersebut. Salah satu warga bergegas ke penjara setelah menerima telepon dari orang-orang yang tinggal di dekat penjara, yang mengatakan "mereka mendengar suara tembakan, mereka mendengar jeritan".

Bentrokan pada Kamis (25/9) itu terjadi beberapa hari setelah bentrokan mematikan lainnya, pada Senin (22/9), menewaskan sedikitnya 13 narapidana dan seorang sipir penjara di dalam sebuah penjara lainnya di wilayah barat daya Ekuador.

Penjara-penjara di Ekuador seringkali penuh sesak dan kerap diwarnai aksi kekerasan yang menjadi pusat kelompok kejahatan terorganisir.

Dalam insiden tersebut, para narapidana menggunakan senjata api dan peledak, dengan sejumlah narapidana -- yang jumlahnya tidak diketahui -- melarikan diri dari penjara. Baru beberapa narapidana yang berhasil ditangkap kembali.

Terletak di antara dua pengekspor kokain terbesar di dunia -- Kolombia dan Peru -- Ekuador telah mengalami peningkatan kekerasan dalam beberapa tahun terakhir karena geng-geng yang bermusuhan dan memiliki hubungan dengan kartel internasional yang saling bersaing untuk memperebutkan kekuasaan.

Lebih dari 70 persen dari seluruh kokain yang diproduksi di dunia kini melewati pelabuhan-pelabuhan di Ekuador, sebuah negara berpenduduk sekitar 17 juta jiwa.

Sejak Februari 2021, parang antar geng sebagian besar terjadi di dalam penjara-penjara di negara tersebut, di mana para narapidana seringkali dibunuh dengan cara mengerikan, beberapa bahkan dimutilasi dan dibakar.

Pembantaian terbesar terbesar di Ekuador terjadi tahun 2021 lalu, ketika lebih dari 100 narapidana dibunuh di dalam sebuah penjara di kota pelabuhan Guayaquil.

Simak juga Video 'Pengakuan Kurir 1,4 Kg Sabu di Bali Dapat Upah Rp 35 Juta':

Halaman 3 dari 2
(nvc/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads