Trump Pidato di Sidang Umum PBB Hampir 1 Jam, Padahal Batasnya 15 Menit

Trump Pidato di Sidang Umum PBB Hampir 1 Jam, Padahal Batasnya 15 Menit

Zunita Putri - detikNews
Rabu, 24 Sep 2025 08:23 WIB
U.S. President Donald Trump attends a memorial service for slain conservative commentator Charlie Kirk at State Farm Stadium in Glendale, Arizona, U.S., September 21, 2025.  REUTERS/Brian Snyder
Foto Donald Trump: (REUTERS/Brian Snyder)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bicara panjang lebar di sidang umum PBB. Trump bicara selama 56 menit, melewati batas yang ditentukan yakni 15 menit.

Dilansir Reuters, Rabu (24/9/2025), banyak hal yang dibicarakan Trump di pidato tersebut. Mulai dari pamer capaian di AS selama dia menjabat hingga mengkritik PBB karena eskalator dan telepromter yang rusak.

Trump juga bicara mengenai Palestina. Dia menyatakan AS menolak mengakui negara Palestina. Dia juga mendesak negara-negara Eropa mengadopsi serangkaian kebijakan ekonomi yang dia usulkan terhadap Rusia agar mau mengakhiri peperangan dengan Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, Trump pidato di sidang umum PBB tanpa naskah. Sebab, telepromter di Markas PBB rusak ketika Trump bicara.

ADVERTISEMENT

Sebagian besar pidatonya didominasi oleh dua keluhan terbesarnya yakni imigrasi dan perubahan iklim. Trump dalam pidatonya menegaskan dia telah menjalankan kebijakan imigrasi di AS sebagaimana mestinya. Untuk diketahui, para aktivis HAM berbeda pandangan dengan Trump, mereka berpendapat para migran mencari kehidupan lebih baik.

"Saya sangat ahli dalam hal ini. Negara-negara kalian akan hancur," kata Trump.

Sebut Perubahan Iklim Tipuan


Trump dalam pidato juga menyebut perubahan iklim sebagai tipuan. Dia bahkan menyerukan agar kembali bergantung pada bahan bakar fosil.

"Imigrasi dan ide energi bunuh diri mereka akan menjadi penyebab kehancuran Eropa Barat," katanya.

Trump juga sempat menyindir Wali Kota London Sadiq Khan. Dia mengatakan Sadiq Khan ingin memberlakukan hukum syariah di London.

Dia juga mengatakan "inflasi telah dikalahkan" di AS. Padahal, beberapa hari sebelumnya Federal Reserve mengatakan inflasi telah naik.

Bicara Konflik Israel-Palestina

Trump dalam pidatonya juga menolak upaya para pemimpin dunia untuk merangkul Negara Palestina. Dia mengatakan pengakuan Palestina tidak pantas karena Hamas.

"Hadiahnya akan terlalu besar bagi teroris Hamas, atas kekejaman mereka," ujarnya.

Dia juga menyerukan agar para sandera yang disandera oleh Hamas dibebaskan. Trump mengatakan AS menginginkan kesepakatan gencatan senjata bagi para sandera yang akan memulangkan semua sandera yang tersisa, baik yang hidup maupun yang mati.

"Kita harus segera menghentikan perang di Gaza. Kita harus segera merundingkan perdamaian," ujarnya.

Dia mengaku akan membahas masa depan Gaza dengan beberapa pemimpin negara Teluk.

Trump juga dengan pede memposisikan dirinya sebagai pembawa damai. Dan menyatakan dia pantas memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian.

Dia mengeluh bahwa PBB tidak mendukung upayanya untuk mengakhiri konflik di seluruh dunia. Dia juga mengeluh tentang infrastruktur PBB, dengan mengatakan bahwa ia dan Ibu Negara Melania Trump sempat terdampar di eskalator PBB yang tidak berfungsi dan teleprompternya awalnya tidak berfungsi.

"Inilah dua hal yang saya dapatkan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa - eskalator yang buruk dan teleprompter yang buruk," kata Trump, seraya menambahkan bahwa Melania Trump hampir jatuh ketika eskalator berhenti tiba-tiba.

Saksikan Live DetikPagi:

Halaman 2 dari 2
(zap/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads