Disentil Trump, Presiden Majelis Umum PBB Pastikan Telepromter Tak Bermasalah

Disentil Trump, Presiden Majelis Umum PBB Pastikan Telepromter Tak Bermasalah

Wildan Noviansah - detikNews
Rabu, 24 Sep 2025 05:10 WIB
Presiden Sidang Majelis Umum PBB Annalena Baerbock. (YouTube United Nations)
Foto: Presiden Sidang Majelis Umum PBB Annalena Baerbock. (YouTube United Nations)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sempat menyentil telepromter yang tidak berfungsi di Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Presiden Sidang Majelis Umum PBB Annalena Baerbock memastikan telepromter tak bermasalah.

"Saya ingin meyakinkan Anda bahwa, jangan khawatir, teleprompters PBB bekerja dengan sempurna," kata Anna dilihat dalam siaran langsung YouTube United Nations, Rabu (24/9/2025).

Sentilan itu dilontarkan Trump saat memulai pidatonya di Sidang Umum ke-80 PBB. Trump bahkan menandai operator telepromter tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya hanya bisa mengatakan siapa pun yang mengoperasikan teleprompter ini berada dalam masalah besar," kata Trump di awal pidatonya, dilihat di YouTube United Nations, Selasa (23/9).

AS sebagai negara tuan rumah mendapat urutan kedua yang berbicara di Sidang Umum PBB. Trump bicara setelah Presiden Brasil Lula da Silva.

ADVERTISEMENT

Setelah menyinggung teleprompter yang tidak berfungsi, Trump tampak membacakan salinan pidatonya dalam bentuk cetak.

Di awal pidatonya, Trump menyinggung pendahulunya, Joe Biden. Ia menyebut kelemahan yang terjadi saat kepemimpinan Joe Biden.

"Enam tahun telah berlalu sejak terakhir kali saya berdiri di aula megah ini dan berpidato di hadapan dunia yang makmur dan damai dalam masa jabatan pertama saya," kata Trump, merujuk pada masa jabatan pertamanya di Gedung Putih dari tahun 2017 hingga 2021.

"Sejak hari itu, senjata perang telah menghancurkan perdamaian yang saya bangun di dua benua, era ketenangan dan stabilitas telah berganti menjadi salah satu krisis terbesar di zaman kita, dan di sini, di Amerika Serikat, empat tahun kelemahan, pelanggaran hukum, dan radikalisme di bawah pemerintahan terakhir telah membawa bangsa kita ke dalam serangkaian bencana yang berulang," lanjutnya.

(wnv/wnv)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads