Topan Super Ragasa Terjang China, Sekolah-Bisnis di 10 Kota Ditutup

Topan Super Ragasa Terjang China, Sekolah-Bisnis di 10 Kota Ditutup

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 23 Sep 2025 16:31 WIB
Super Typhoon Ragasa had already lashed the Philippines Cagayan province on September 22, forcing hundreds of families to shelter in schools and evacuation centres. (John Dimain/AFP)
Dampak terjangan topan super Ragasa di Filipina (John Dimain/AFP)
Beijing -

Otoritas China memerintahkan penutupan sekolah dan pusat bisnis di setidaknya 10 kota di wilayahnya menjelang kedatangan topan super Ragasa, yang diperkirakan akan segera menerjang wilayah selatan negara tersebut. Langkah itu berdampak pada puluhan juta orang di berbagai kota China.

Perintah penutupan sekolah dan pusat bisnis itu, seperti dilansir AFP, Selasa (23/9/2025), dirilis otoritas China pada Selasa (23/9) waktu setempat.

Langkah tersebut diperkirakan berdampak terhadap puluhan juta orang dan mengakibatkan banyak pabrik di pusat manufaktur China tutup sementara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pusat teknologi China, Shenzhen, telah memerintahkan evakuasi sebanyak 400.000 orang. Otoritas penanggulangan darurat kota tersebut memperingatkan akan adanya "angin kencang, hujan, ombak, dan banjir" imbas topan super Ragasa.

ADVERTISEMENT

"Kecuali bagi petugas penyelamat darurat dan mereka yang memastikan mata pencaharian masyarakat, mohon untuk tidak keluar rumah sembarangan," imbau otoritas kota Shenzhen dalam pernyataannya, sembari mengumumkan bahwa penutupan tempat kerja dan pasar akan dimulai pada sore hari.

Beberapa kota lainnya di Provinsi Guangdong yang menerapkan langkah-langkah penangguhan antara lain, Chaozhou, Zhuhai, Dongguan, dan Foshan.

"Angin kencang dan hujan lebat akan dibawanya (topan-red) akan berdampak pada kota kita, memicu situasi pertahanan yang kritis," kata markas pusat tanggap darurat kota Foshan dalam sebuah pernyataan.

Topan super Ragasa sebelumnya telah menerjang sebagian wilayah Filipina. Sedikitnya satu orang tewas ketika topan super Ragasa menerjang wilayah Filipina bagian utara, di mana lebih dari 10.000 orang terpaksa dievakuasi.

Menurut layanan cuaca Kong Kong, Ragasa menghasilkan angin dengan kecepatan maksimum 230 kilometer per jam di pusatnya saat bergejolak melintasi perairan Laut China Selatan.

Para ilmuwan memperingatkan bahwa badai dan topan menjadi lebih kuat seiring dengan pemanasan global akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

Lihat juga Video: Warga Hong Kong Mendadak Panic Buying

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads