Serangan Udara di Perbatasan Pakistan, 23 Orang Tewas

Serangan Udara di Perbatasan Pakistan, 23 Orang Tewas

Isal Mawardi - detikNews
Senin, 22 Sep 2025 21:38 WIB
Warga Pakistan hari ini menggunakan hak pilih mereka dalam Pemilu Pakistan. Namun, bom bunuh diri mencoreng pesta demokrasi di negara itu.
Ilustrasi. Ledakan di Pakistan (Foto: Dok)
Islamabad -

Serangan udara terjadi di wilayah perbatasan Pakistan. Dilaporkan 23 orang tewas akibat serangan tersebut.

Dilansir AFP, Senin (22/9/2025), anggota parlemen oposisi menuduh militer melakukan serangan itu sebagai bagian dari operasi kontraterorisme. Namun belum ada pernyataan resmi yang dirilis pemerintah Pakistan maupun angkatan bersenjata.

Militan Taliban Pakistan (TTP) dalam beberapa bulan terakhir telah meningkatkan kampanye kekerasan terhadap pasukan keamanan di daerah pegunungan Provinsi Khyber Pakhtunkwa yang berbatasan dengan Afghanistan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pesawat pasukan keamananlah yang melakukan penembakan. Penembakan mereka lah yang menewaskan 23 orang," ujar seorang anggota oposisi dari Majelis Nasional, Iqbal Afridi, dilansir AFP.

ADVERTISEMENT

Berbicara di majelis Khyber Pakhtunkwa, anggota parlemen provinsi Sohail Khan Afridi juga menuding militer Pakistan. "Serangan oleh pasukan keamanan ini tak lain adalah serangan terhadap warga sipil tak bersenjata," ujarnya.

Baik Iqbal maupun Sohail merupakan anggota partai mantan perdana menteri Pakistan, Imran Khan.

Seorang perwira polisi senior yang bertugas di kota Tirah mengatakan kepada AFP bahwa tujuh perempuan dan empat anak-anak termasuk di antara 23 korban tewas. Meski begitu, ia tak menyebutkan siapa dalang di balik serangan ini.

"Jet-jet tempur tersebut menargetkan empat rumah, yang hancur total," kata perwira yang meminta untuk tidak disebutkan namanya itu.

"Tirah terletak di dekat perbatasan Pakistan-Afghanistan dan merupakan rumah bagi beberapa tempat persembunyian TTP. Dalam beberapa bulan terakhir, telah terjadi beberapa serangan terhadap pasukan keamanan di daerah ini," sambungnya.

Seorang petugas keamanan yang bertugas di Peshawar mengatakan terdapat "puluhan tempat persembunyian TTP" di daerah tempat para militan tinggal bersama keluarga mereka. Ia juga menolak menyebutkan siapa yang melakukan serangan tersebut.

Pada Senin (22/9) sore, sekitar 2.000 orang berkumpul untuk memprotes serangan mematikan tersebut.

Simak juga Video: Kilas Balik Konflik India-Pakistan, Ternyata Sejak 1947

Halaman 2 dari 2
(isa/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads