Israel menolak mentah-mentah resolusi yang didukung oleh mayoritas negara anggota Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) soal pembentukan negara Palestina yang bebas dari kelompok Hamas. Tel Aviv menyebut resolusi itu hanya akan mendorong Hamas untuk melanjutkan perang di Jalur Gaza.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Oren Marmorstein, dalam pernyataan via media sosial X, seperti dilansir AFP, Sabtu (13/9/2025), menegaskan bahwa Tel Aviv "menolak mentah-mentah" resolusi yang juga disebut "Deklarasi New York" tersebut.
Tel Aviv menyebut voting yang digelar Majelis Umum PBB pada Jumat (12/9) -- dengan hasilnya menunjukkan 142 suara mendukung, sedangkan 10 suara lainnya menentang, termasuk Israel dan sekutu utamanya, Amerika Serikat (AS), dan 12 suara memilih abstain -- sebagai "memalukan".
Marmorstein menyebut Deklarasi New York yang mendapat dukungan mayoritas itu sebagai bukti bahwa Majelis Umum PBB telah menjadi "sirkus politik yang terlepas dari kenyataan".
"Tidak ada referensi terhadap fakta sederhana bahwa Hamas bertanggung jawab penuh atas berlanjutnya perang, melalui penolakannya untuk mengembalikan para sandera dan melucuti senjata," kata Marmorstein dalam pernyataannya.
"Resolusi tersebut tidak memajukan solusi perdamaian -- sebaliknya, resolusi tersebut mendorong Hamas untuk melanjutkan perang," sebutnya.
"Israel berterima kasih kepada semua negara yang tidak mendukung keputusan memalukan di Majelis Umum ini," imbuh Marmorstein.
(nvc/idh)