Hamas buka suara usai militer Israel menyerang Doha, Qatar. Hamas menilai Israel telah melakukan pelanggaran nyata dalam hukum internasional.
"Kejahatan keji, agresi terang-terangan, dan pelanggaran nyata terhadap seluruh norma dan hukum internasional," kata Hamas dalam pernyataannya dilansir Aljazeera, Rabu (10/9/2025).
Hamas menilai aksi Israel ini menunjukkan sifat Israel yang sebenarnya. Dia juga menilai penyerangan ini sebagai upaya Israel menolak kesepakatan gencatan senjata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Serangan itu merupakan serangan terhadap kedaulatan negara Qatar dan menunjukkan sifat kriminal alami dan keinginan untuk melemahkan peluang mencapai kesepakatan," katanya.
Perwakilan Hamas di Teheran, Khaled al-Qaddoumi, sebelumnya mengatakan upaya Israel membunuh pemimpin Hamas di Doha gagal. Dia juga menuduh Israel mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS) untuk menyerang Qatar.
"Israel bertindak dengan dukungan langsung dari Amerika Serikat," kata Khaled.
Houthi
Sementara itu, Dewan Politik Tertinggi Houthi, Mahdi al-Mashat mengatakan negara Arab dan umat Muslim harus bersatu untuk menghentikan Israel. Dia meyakini serangan Israel ke Qatar tidak akan berhenti di sini.
"Kami memperingatkan terhadap formula pelanggaran yang akan dilakukan semua negara di kawasan ini," kata al-Mashat.
"Apa yang terjadi di Doha akan terjadi lagi dan lebih banyak lagi di negara-negara lain jika kita tidak bersatu dalam menghadapi ancaman Zionis," sambungnya.
Palestina
Senada dengan dua kelompok itu, Wakil Presiden Palestina Hussein al-Sheikh mengutuk keras perbuatan Israel.
"Kami mengutuk keras serangan keji Israel yang menargetkan Negara Qatar," kata Hussein.
Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah di Gaza, Ismail al-Thawabta, mengatakan Israel pengecut. Dia menyesalkan aksi Israel yang menyerang Doha.
"Pendudukan 'Israel' melakukan kejahatan pembunuhan yang pengecut di ibu kota Qatar, Doha, negara penengah dalam negosiasi antara perlawanan Palestina dan pendudukan," kata Ismail.
Mesir
Negara tetangga, Mesir juga turut mengecam aksi Israel. Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi menyatakan mendukung penuh Qatar. Abdel juga sempat menelepon Emir Qatar, Sheikh Tamim Al Thani.
"Presiden menekankan kecaman Mesir atas tindakan agresif yang dilakukan Israel terhadap Qatar, sekaligus menegaskan penolakan tegas Mesir terhadap segala bentuk pelanggaran kedaulatan Negara Qatar," demikian pernyataan tersebut.
Israel Bombardir Doha
Militer Israel membombardir ibu kota Qatar, Doha. Pihak Israel mengaku menargetkan para pemimpin senior Hamas yang berada di Doha, tempat biro politik kelompok Palestina tersebut bermarkas.
"IDF (militer Israel) dan ISA (badan keamanan) melakukan serangan tepat sasaran yang menargetkan para pemimpin senior organisasi teroris Hamas," kata militer Israel dilansir AFP, Selasa (9/9).
Pihak Israel menyampaikan kembali pihaknya mengincar Hamas yang telah melakukan pembantaian pada 7 Oktober 2023 silam di Israel.
Baca juga: Trump Tak Senang Israel Serang Doha |
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu juga menegaskan serangan militer Israel di Doha merupakan operasi independen dan tanggung jawab penuh Israel.
"Tindakan hari ini terhadap para pemimpin Hamas adalah operasi Israel yang sepenuhnya independen," kata kantor Netanyahu dalam sebuah unggahan media sosial, dilansir Aljazeera, Selasa (9/9).
"Israel yang memulainya, Israel yang melaksanakannya, dan Israel bertanggung jawab penuh," lanjut Netanyahu.