Horor 50 Orang Dibantai di Acara Pemakaman di Kongo

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 09 Sep 2025 17:58 WIB
Ilustrasi (dok. detikcom/Dikhy Sasra)
KInshasa -

Kelompok pemberontak Kongo, yang berafiliasi dengan kelompok radikal Islamic State (ISIS), menewaskan lebih dari 50 warga sipil yang menghadiri acara pemakaman di wilayah timur negara tersebut. Serangan ini menjadi serangan berskala besar terbaru yang didalangi oleh pemberontak di negara itu.

Pejabat pemerintah lokal, Macaire Sivikunula, dilansir Reuters, Selasa (9/9/2025), mengatakan bahwa Pasukan Demokratik Sekutu (ADF), yang didukung ISIS, menggunakan parang dalam serangan brutal yang menewaskan puluhan orang pada Senin (8/9) malam waktu setempat.

Serangan mematikan itu terjadi di kota Ntoyo yang ada di wilayah Lubero, Provinsi Kivu Utara.

"Saya bisa mengonfirmasi jumlah korban tewas sementara sebanyak 50 orang. Para korban terkejut saat seremoni berkabung di desa Ntoyo sekitar pukul 21.00 waktu setempat, dan kebanyakan dari mereka dibunuh dengan parang," sebut Sivikunula dalam pernyataannya.

"Pencarian masih berlanjut," ucapnya.

Kelompok ADF merupakan salah satu dari beberapa milisi yang berebut wilayah dan sumber daya di wilayah timur Kongo yang kaya mineral. ADF sendiri sebenarnya berawal dari pemberontakan di Uganda, namun bermarkas di Kongo sejak akhir tahun 1990-an. ADF diakui oleh ISIS sebagai afiliasi mereka.

Rentetan serangan ADF baru-baru ini semakin memperparah situasi ketidakamanan di wilayah Kongo bagian timur, wilayah kaya mineral yang menjadi tempat para pemberontak M23 -- yang didukung Rwanda -- melancarkan serangan besar awal tahun ini.

Bulan lalu, ADF menewaskan lebih dari 50 warga sipil dalam beberapa serangan. Sedangkan serangan ADF pada Juli lalu terhadap sebuah gereja setempat, telah menewaskan sedikitnya 38 orang.




(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork