Panas dengan Venezuela, Menhan AS Mendadak Temui Marinir di Puerto Rico

Panas dengan Venezuela, Menhan AS Mendadak Temui Marinir di Puerto Rico

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 09 Sep 2025 10:46 WIB
US Defense Secretary Pete Hegseth (L), accompanied by Chairman of the Joint Chiefs of Staff Air Force Gen. Dan Caine (R), speaks during a news conference at the Pentagon on June 26, 2025. (AFP)
Menhan AS Pete Hegseth bersama Kepala Staf Gabungan Jenderal Dan Caine dalam konferensi pers di Pentagon (dok. AFP)
San Juan -

Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth melakukan kunjungan mendadak ke Puerto Rico, pada Senin (8/9), saat ketegangan dengan Venezuela semakin meningkat. Hegseth datang mengunjungi para personel marinir di atas kapal perang AS yang dikerahkan ke lepas pantai Puerto Rico.

Saat berbicara kepada para pelaut dan Marinir AS di Puerto Rico, seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (9/9/2025), Hegseth mengingatkan bahwa mereka tidak dikerahkan ke kawasan Karibia untuk pelatihan, melainkan dikirim ke "garis depan" misi kontra-narkotika yang krusial.

"Apa yang Anda lakukan sekarang -- itu bukan pelatihan," tegasnya saat berbicara di atas kapal serbu amfibi USS Iwo Jima. Pernyataan Hegseth ditayangkan dalam video yang diunggah oleh Pentagon ke media sosial X.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah latihan di dunia nyata atas nama kepentingan nasional vital Amerika Serikat untuk mengakhiri peracunan rakyat Amerika," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Kapal perang AS, USS Iwo Jima, kini ditempatkan di lepas pantai Puerto Rico, bagian wilayah AS yang terletak di sebelah utara Venezuela di kawasan Karibia.

Dalam kunjungannya, Hegseth didampingi oleh Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Dan Caine. Keduanya disambut oleh Gubernur Puerto Rico, Jenniffer Gonzalez-Colon.

Kunjungan mendadak ke Puerto Rico ini dilakukan Hegseth setelah AS menggunakan pasukan militer yang telah dikerahkan ke kawasan Karibia untuk menargetkan kartel-kartel narkoba.

Washington menuduh Presiden Venezuela Nicolas Maduro memimpin kartel perdagangan kokain yang menyelundupkan narkoba ke wilayah AS -- tuduhan yang dibantah oleh Caracas. Baru-baru ini menggandakan tawaran imbalan untuk penangkapannya menjadi US$ 50 juta terkait kasus perdagangan narkoba.

Sepekan lalu, AS melancarkan serangan terhadap kapal yang diklaim mengangkut narkoba dari Venezuela. Presiden Donald Trump mengumumkan pada saat itu bahwa 11 orang, yang disebutnya sebagai "narko-teroris" dan anggota geng Tren de Aragua, telah tewas dalam serangan itu.

Ketegangan antara AS dan Venezuela semakin memuncak setelah Pentagon menuduh Caracas mencegat kapal-kapalnya di Karibia setelah serangan mematikan tersebut. Maduro juga mengecam penumpukan aset-aset militer AS di kawasan tersebut.

Ada delapan kapal Angkatan Laut AS yang terlibat dalam upaya anti-narkotika di Amerika Latin -- tujuh kapal di Karibia dan satu kapal di Pasifik -- sementara Washington juga mengirimkan 10 jet tempur F-35 yang canggih ke Puerto Rico.

Trump, pada Jumat (5/9), bersumpah akan menembak jatuh jet-jet tempur militer Venezuela jika mereka membahayakan pasukan AS. Namun, Maduro kemudian menyerukan dialog dengan Washington, yang belum ditanggapi hingga kini.

Tonton juga video "China Kecam AS Buntut Kebijakan Pembatasan Visa" di sini:

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads