Israel telah meluncurkan satelit mata-mata baru ke orbit. Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz menyebut peluncuran pada hari Selasa (2/9) tersebut sebagai "pesan" kepada musuh-musuhnya bahwa mereka berada di bawah pengawasan berkelanjutan.
"Peluncuran satelit Ofek 19 kemarin merupakan pencapaian tingkat global tertinggi. Hanya sedikit negara yang memiliki kemampuan ini," tulis Katz di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Rabu (3/9/2025).
"Ini juga merupakan pesan untuk semua musuh kami, di mana pun mereka berada -- kami mengawasi Anda setiap saat dan dalam setiap situasi," tambah Menhan Israel itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peluncuran satelit pada Selasa malam waktu setempat itu terjadi dua bulan setelah perang 12 hari antara Israel dan Iran. Israel saat itu menggempur situs-situs nuklir dan militer Iran, serta kawasan permukiman, yang berjarak lebih dari 1.000 kilometer (600 mil).
Lebih dari 12.000 citra satelit wilayah Iran dikumpulkan untuk mengarahkan serangan itu, ujar Daniel Gold, kepala direktorat penelitian dan pengembangan Kementerian Pertahanan Israel.
Operasi tersebut "menegaskan bahwa memiliki kemampuan observasi canggih di wilayah kami sangat penting untuk mencapai superioritas udara dan darat," kata Boaz Levy, CEO Israel Aerospace Industries, perusahaan milik negara yang mengerjakan proyek tersebut bersama Kementerian Pertahanan Israel.
Israel telah bergabung dengan klub kekuatan antariksa pada tahun 1988 dengan peluncuran satelit Ofek pertamanya.
Lihat juga Video: Roket SpaceX Falcon 9 Bawa Satelit Mata-mata Korea Selatan