Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengklaim delapan kapal perang Amerika Serikat (AS) yang dilengkapi "dengan 1.200 rudal" sedang menargetkan negaranya. Maduro mengecam kehadiran kapal-kapal militer Washington itu sebagai "ancaman yang benar-benar kriminal dan berdarah".
AS yang menuduh Maduro memimpin kartel narkoba, telah mengumumkan pengerahan sejumlah kapal perangnya ke kawasan Karibia tersebut dalam operasi anti-perdagangan narkoba.
Pernyataan terbaru Maduro soal kehadiran kapal-kapal perang AS yang dilengkapi rudal itu, seperti dilansir AFP, Selasa (2/9/2025), disampaikan dalam pertemuan dengan media internasional di ibu kota Caracas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan itu, Maduro mengecam apa yang disebutnya sebagai "ancaman terbesar yang pernah terlihat di benua kita dalam 100 tahun terakhir" dalam bentuk "delapan kapal militer dengan 1.200 rudal dan sebuah kapal selam yang menargetkan Venezuela".
Maduro yang dua kemenangannya dalam pemilu tahun 2018 dan 2024 tidak diakui oleh AS maupun sebagian besar komunitas internasional, mengatakan bahwa dalam "menanggapi tekanan militer maksimum, kami telah menyatakan kesiapan maksimum untuk mempertahankan Venezuela".
Washington menggandakan tawaran imbalan untuk penangkapan Maduro menjadi sebesar US$ 50 juta, atau setara Rp 820 miliar. Namun, AS sejauh ini tidak secara terang-terangan mengancam akan menginvasi Venezuela.
Tonton juga video "Presiden Venezuela Sebut Israel Lakukan Genosida di Lebanon" di sini:
Caracas sendiri telah menyatakan akan berpatroli di perairan teritorialnya dan memobilisasi lebih dari empat juta anggota milisi sebagai respons terhadap "ancaman-ancaman" AS.
Maduro dalam pernyataannya juga menyesalkan terputusnya saluran komunikasi dengan AS, dan berjanji negaranya "tidak akan pernah menyerah pada pemerasan atau ancaman apa pun".
Dalam pertemuan dengan media-media internasional itu, Maduro memperingatkan Presiden AS Donald Trump soal Menteri Luar Negeri (Menlu) Marco Rubio yang disebutnya ingin "membawanya ke dalam pertumpahan darah ... dengan pembantaian terhadap rakyat Venezuela".
Lihat Video 'Netanyahu Klaim Rudal Israel Hantam Istana Presiden Yaman':