Kapal Perusak AS Mendekat, Venezuela Kerahkan Kapal Perang-Drone

Kapal Perusak AS Mendekat, Venezuela Kerahkan Kapal Perang-Drone

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 27 Agu 2025 09:51 WIB
FILE - In this March 12, 2020 file photo, Venezuelan President Nicolas Maduro speaks at the Miraflores presidential palace in Caracas, Venezuela. The Trump administration pushed back Tuesday, Sept. 2, 2020 on Maduro, saying he deserves no praise for releasing a few political prisoners ahead of a congressional election when many more remain unjustly jailed. (AP Photo/Matias Delacroix, File)
Presiden Venezuela Nicolas Maduro (Foto: AP Photo/Matias Delacroix, File)
Jakarta -

Venezuela mengerahkan kapal-kapal perang dan drone untuk berpatroli di garis pantai negara itu pada Selasa (26/8) waktu setempat. Ini dilakukan setelah Amerika Serikat mengirimkan tiga kapal perusak ke wilayah tersebut untuk menekan Presiden Nicolas Maduro.

Dalam sebuah video di media sosial, Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino mengumumkan pengerahan drone secara "signifikan" serta patroli angkatan laut di sepanjang pantai Karibia, termasuk "kapal-kapal yang lebih besar di utara perairan teritorial kami."

Langkah ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan dengan Washington, yang mengirimkan tiga kapal perang dan 4.000 Marinir ke Venezuela pekan lalu untuk memberantas perdagangan narkoba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada hari Selasa (27/8), sebuah sumber Amerika Serikat mengatakan kepada AFP bahwa Presiden AS Donald Trump akan mengirimkan dua kapal perang lagi ke Karibia untuk memberantas kartel narkoba.

ADVERTISEMENT

Menurut sumber tersebut, sebuah kapal penjelajah berpeluru kendali, USS Erie, dan sebuah kapal selam serang cepat bertenaga nuklir, USS Newport News, akan tiba di kawasan tersebut minggu depan.

Meskipun terjadi peningkatan kekuatan militer yang dramatis, para analis telah mengecilkan kemungkinan invasi AS atau serangan AS terhadap Venezuela.

Maduro telah menjadi incaran Trump sejak masa jabatan pertamanya sebagai presiden di negara tersebut, dari tahun 2017 hingga 2021. Namun, kebijakan tekanan maksimum Trump terhadap Venezuela, termasuk embargo minyak yang masih berlaku, gagal menggulingkan Maduro dari kekuasaan.

"Saya pikir apa yang kita saksikan merupakan upaya untuk menciptakan kecemasan di kalangan pemerintah dan memaksa Maduro untuk bernegosiasi," ujar analis International Crisis Group, Phil Gunson, kepada AFP.

Sejak kembali berkuasa pada bulan Januari lalu, serangan Trump terhadap Venezuela terutama berfokus pada aktivitas geng-geng transnasional yang kuat di negara Amerika Selatan tersebut.

Washington menuduh Maduro memimpin kartel perdagangan kokain, Cartel de los Soles, yang oleh pemerintahan Trump telah ditetapkan sebagai organisasi teroris.

Pemerintah Amerika Serikat baru-baru ini menggandakan hadiahnya menjadi US$50 juta sebagai imbalan atas penangkapan Maduro untuk menghadapi tuntutan narkoba.

Tonton juga Video: 238 Gangster Venezuela Kiriman Trump Tiba di Penjara El Salvador

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads