Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mencopot Kepala Badan Intelijen Pertahanan AS (DIA) dan dua perwira senior lainnya. Ini merupakan pemecatan terbaru dari serangkaian pemecatan militer tahun ini.
Pemecatan Letnan Jenderal Jeffrey Kruse, yang memimpin DIA sejak awal 2024, terjadi setelah badan tersebut mengeluarkan penilaian awal yang menyatakan, bahwa serangan AS terhadap Iran belum lama ini, hanya berdampak memperlambat program nuklir Teheran beberapa bulan saja.
Penilaian tersebut yang banyak diberitakan oleh media AS, bertentangan dengan klaim Presiden Donald Trump. Penilaian itu memicu kemarahan Trump dan para pejabat di pemerintahannya. Pasalnya, Trump mengklaim serangan AS tersebut telah menghancurkan total situs-situs nuklir Iran.
"Kruse tidak akan lagi menjabat sebagai direktur DIA," ujar seorang pejabat senior pertahanan yang tidak ingin disebutkan namanya, tanpa memberikan penjelasan lebih detail tentang pencopotannya, dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (23/8/2025).
Sebelum menjadi direktur DIA, Kruse menjabat sebagai penasihat urusan militer untuk direktur intelijen nasional. Dia juga pernah memegang berbagai posisi, termasuk direktur intelijen untuk koalisi melawan kelompok ekstremis ISIS.
Secara terpisah, seorang pejabat AS dengan syarat anonim, mengatakan bahwa dua perwira senior lainnya, yakni Wakil Laksamana Nancy Lacore, Kepala Cadangan Angkatan Laut, dan Laksamana Muda Milton Sands, Komandan Komando Perang Khusus Angkatan Laut, juga meninggalkan posisi mereka.
Sebelumnya pada bulan Juni lalu, Amerika Serikat melancarkan operasi besar-besaran terhadap tiga lokasi nuklir Iran, sebuah upaya yang melibatkan lebih dari 125 pesawat militer AS serta sebuah kapal selam berpeluru kendali.
(ita/ita)