Menlu Jerman Bilang Agresivitas China Ancam Kepentingan Eropa

Menlu Jerman Bilang Agresivitas China Ancam Kepentingan Eropa

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 20 Agu 2025 17:25 WIB
German Minister for Foreign Affairs Johann Wadephul attends a press conference with French Minister for Europe and Foreign Affairs Jean-Noel Barrot (not seen) after a meeting at the Quai dOrsay, Frances Ministry of Foreign Affairs, in Paris, France, July 18, 2025. REUTERS/Abdul Saboor/File Photo Purchase Licensing Rights
Menlu Jerman Johann Wadephul (dok. REUTERS/Abdul Saboor/File Photo Purchase Licensing Rights)
Jakarta -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Johann Wadephul menyebut agresivitas China di perairan Laut China Selatan dan ketegangan di Selat Taiwan telah mengancam keamanan internasional dan kepentingan Eropa.

"Apa yang terjadi di Indo-Pasifik memiliki dampak langsung terhadap keamanan Eropa dan sebaliknya," kata Wadephul saat berbicara dalam kunjungan ke Jakarta, seperti dilansir AFP, Rabu (20/8/2025). Dia menggunakan istilah alternatif untuk menyebut kawasan Asia-Pasifik.

"Meningkatnya ketegasan militer China di Laut China Selatan tidak hanya mengancam keamanan Asia, tetapi juga merusak tatanan berbasis aturan internasional," sebutnya setelah berbincang dengan Menlu Indonesia Sugiono.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan jalur perdagangan penting yang melintasi kawasan ini, hal ini juga menimbulkan risiko ekonomi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Wadephul mengatakan hal yang sama berlaku untuk ketegangan di Selat Taiwan, yang menjadi tempat bagi China mengerahkan jet tempur, kapal perang, dan kapal penjaga pantai di dekat Taiwan, serta menggelar beberapa latihan militer besar-besaran di sekitar pulau tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

China tidak pernah memerintah atas Taipei, namun Beijing bersikeras menegaskan Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya dan mengancam akan menggunakan kekuatan untuk mengambil alih kendali.

"Setiap eskalasi akan berdampak serius bagi keamanan dan kemakmuran global, dan secara langsung juga akan mempengaruhi kepentingan Jerman dan Eropa," ucap Wadephul dalam pernyataannya.

Pernyataan terbaru Menlu Jerman ini kemungkinan akan menyebabkan ketegangan lebih lanjut dengan China setelah Beijing, pekan ini, mengecam pernyataannya saat berkunjung ke Jepang, ketika Wadephul menuduh China "semakin agresif" dan mencoba untuk "secara sepihak mengubah" batas-batas regional.

Otoritas China, pada Senin (18/8), memperingatkan Jerman untuk tidak "memicu konfrontasi dan meningkatkan ketegangan" di kawasan tersebut.

Sehari sebelumnya, atau pada Minggu (17/8), Wadephul mengatakan sebelum berangkat ke Asia bahwa Beijing "semakin menegaskan supremasi regionalnya" dan mempertanyakan prinsip-prinsip hukum internasional.

Lihat juga Video 'Menlu Jerman ke Bucha, Lakukan Penyelidikan Kejahatan Perang':

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads