Presiden Lebanon Joseph Aoun telah menyampaikan pesan tegas kepada pemerintah Iran, bahwa negara tersebut tidak boleh ikut campur dalam urusan dalam negeri Lebanon.
Hal itu disampaikan Aoun dalam sebuah wawancara dengan media Al Arabiya, Selasa (19/8/2025).
Aoun mengatakan bahwa ia menyampaikan hal ini langsung kepada Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran, Ali Larijani, yang mengunjungi Beirut, Lebanon pekan lalu.
Ia mengatakan hubungan Lebanon dengan Iran "didasarkan pada rasa hormat," dan menambahkan: "Iran adalah negara sahabat, tetapi atas dasar menjaga kedaulatan kami ... pesan kami jelas: Iran tidak akan ikut campur dalam urusan kami."
Presiden Lebanon itu juga menekankan bahwa masalah perlucutan senjata kelompok milisi Hizbullah "adalah keputusan Lebanon dan bukan urusan Iran."
Kunjungan Larijani tersebut dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan menyusul pidato pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, yang memicu reaksi keras dan memperumit situasi politik.
Qassem menuduh pemerintah Lebanon "menyerahkan Lebanon kepada Israel" dengan keputusannya untuk melucuti senjata Hizbullah. Dia mengingatkan bahwa hal ini dapat menyebabkan "perang saudara." Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam mengecam pernyataan tersebut, menolak apa yang ia sebut sebagai "ancaman terselubung."
(ita/ita)