5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim Detikcom - detikNews
Senin, 18 Agu 2025 19:24 WIB
ANCHORAGE, ALASKA - AUGUST 15: U.S. President Donald Trump delivers a statement during a press conference with Russian President Vladimir Putin at Joint Base Elmendorf-Richardson on August 15, 2025 in Anchorage, Alaska. The two leaders are meeting for peace talks aimed at ending the war in Ukraine.   Andrew Harnik/Getty Images/AFP (Photo by Andrew Harnik / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Presiden AS Donald Trump (Foto: Getty Images via AFP/ANDREW HARNIK)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dapat mengakhiri perang Rusia "jika ia mau". Namun Trump menegaskan bahwa "Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO" sebagai bagian dari kesepakatan damai.

Hal ini disampaikan Trump beberapa jam sebelum ia dijadwalkan menjamu Zelensky di Gedung Putih. Trump juga mengatakan tidak akan ada pengembalian semenanjung Crimea, yang dianeksasi Moskow pada tahun 2014, delapan tahun sebelum melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (18/8/2025):

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

- Menlu Jerman Bilang China Semakin Agresif

Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Johann Wadephul mengecam apa yang disebutnya sebagai ancaman berulang pemerintah China untuk "mengubah secara sepihak" perbatasan di kawasan Asia-Pasifik. Dia pun menyebut Beijing "semakin agresif".

ADVERTISEMENT

"China berulang kali mengancam, kurang lebih secara terbuka, untuk secara sepihak mengubah status quo dan menggeser perbatasan demi keuntungannya," kata Wadephul di Jepang, merujuk pada perilaku China di Selat Taiwan dan Laut China Timur serta Laut China Selatan.

"Setiap eskalasi di pusat perdagangan internasional yang sensitif ini akan berdampak serius bagi keamanan global dan ekonomi dunia," kata Wadephul setelah pertemuan dengan Menlu Jepang, Takeshi Iwaya, dilansir kantor berita AFP, Senin (18/8/2025).

- Warga Israel Demo Serukan Setop Perang Gaza, Netanyahu Geram!

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengecam para pengunjuk rasa di Israel yang menuntut diakhirinya perang di Gaza. Dia mengatakan bahwa mereka secara efektif memperkuat posisi Hamas dalam negosiasi.

"Mereka yang menyerukan diakhirinya perang tanpa kekalahan Hamas hari ini tidak hanya memperkuat posisi Hamas dan menunda pembebasan para sandera kita, tetapi juga memastikan bahwa kengerian 7 Oktober akan terulang kembali," kata Netanyahu dalam rapat kabinet, merujuk pada serangan Hamas ke Israel pada tahun 2023 yang memicu perang, menurut pernyataan dari kantornya, dilansir kantor berita AFP, Senin (18/8/2025).

- Amnesty International Tuding Israel Sengaja Bikin Warga Gaza Kelaparan

Kelompok hak asasi manusia Amnesty International menuding Israel memberlakukan "kebijakan yang disengaja" untuk membuat warga Palestina kelaparan di Gaza. Hal ini disampaikan seiring Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kelompok-kelompok bantuan memperingatkan akan terjadinya kelaparan di wilayah Palestina tersebut.

Israel, meskipun sangat membatasi bantuan yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza, telah berulang kali menolak klaim adanya kelaparan yang disengaja dalam perang yang telah berlangsung selama 22 bulan.

Dilansir kantor berita AFP, Senin (18/8/2025), dalam sebuah laporan yang mengutip kesaksian warga Palestina yang terlantar dan staf medis yang merawat anak-anak yang kekurangan gizi, Amnesty International mengatakan bahwa "Israel sedang melakukan kampanye kelaparan yang disengaja di Jalur Gaza yang diduduki."

- Puluhan Ribu Warga Israel Turun ke Jalan Serukan Akhiri Perang Gaza

Puluhan ribu warga Israel turun ke jalan-jalan di Tel Aviv untuk menyerukan diakhirinya perang di Gaza. Mereka memegang foto para sandera, mengibarkan bendera kuning, menabuh drum, dan meneriakkan yel-yel untuk membawa pulang warga Israel yang masih disandera di Gaza.

"Kami di sini untuk menegaskan kepada pemerintah Israel bahwa ini mungkin menit-menit terakhir yang kita miliki untuk menyelamatkan para sandera yang ditahan di terowongan Hamas selama hampir 700 hari," ujar Ofir Penso, seorang guru bahasa Arab berusia 50 tahun, kepada AFP, Senin (18/8/2025).

Demonstrasi telah digelar secara rutin selama hampir 22 bulan perang setelah serangan kelompok Hamas pada tahun 2023. Namun, aksi protes pada hari Minggu (17/8) waktu setempat itu tampaknya menjadi salah satu yang terbesar sejauh ini.

- Trump Tegaskan Ukraina Tak Akan Gabung NATO, Tak Ada Pengembalian Crimea

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dapat mengakhiri perang Rusia "jika ia mau". Namun Trump menegaskan bahwa "Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO" sebagai bagian dari kesepakatan damai.

Hal ini disampaikan Trump beberapa jam sebelum ia dijadwalkan menjamu Zelensky di Gedung Putih. Trump juga mengatakan tidak akan ada pengembalian semenanjung Crimea, yang dianeksasi Moskow pada tahun 2014, delapan tahun sebelum melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina.

Pernyataan Trump ini menyusul pertemuan puncaknya dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin di Alaska, yang mengakibatkan presiden AS tersebut membatalkan tuntutan gencatan senjata, dan menyerukan kesepakatan damai permanen.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads