Warga Mengira Kiamat Saat Banjir-Longsor Tewaskan 321 Orang di Pakistan

Warga Mengira Kiamat Saat Banjir-Longsor Tewaskan 321 Orang di Pakistan

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 17 Agu 2025 07:31 WIB
People gather near a damaged vehicle and scattered debris after the road washed out following a flash flood in Mingora, the main city of Swat Valley, in monsoon-hit northern Pakistans mountainous Khyber Pakhtunkhwa province on August 16, 2025. The death toll from heavy monsoon rains that have triggered flash floods across northern Pakistan has risen to at least 321 people in the last 48 hours, disaster agencies said on August 16. (Photo by Mehboob UL HAQ / AFP)
Foto: Banjir bandang di Pakistan (AFP/MEHBOOB UL HAQ)
Jakarta -

Banjir bandang dan tanah longsor menerjang wilayah Pakistan bagian utara. Bencana alam itu menewaskan ratusan orang di lokasi.

Peristiwa itu dipicu oleh hujan monsun. Bencana banjir dan longsor ini memicu situasi mengerikan yang disebut oleh penduduk setempat bagaikan "kiamat".

Laporan para pejabat nasional dan lokal Pakistan, seperti dilansir AFP, Sabtu (16/8/2025), menyebut bahwa sebanyak 180 korban tewas di antaranya berada di area Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otoritas Manajemen Bencana Nasional Pakistan menambahkan bahwa sekitar sembilan korban tewas lainnya ada di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan dan lima korban tewas lainnya ada di wilayah Gilgit-Baltistan.

ADVERTISEMENT

Sebagian besar korban tewas akibat banjir bandang dan rumah-rumah yang ambruk, dengan para korban tewas termasuk 19 wanita dan 17 anak-anak. Sebanyak 28 orang lainnya mengalami luka-luka di wilayah-wilayah tersebut.

2 Pilot Ikut Jadi Korban

Sekitar lima orang lainnya, termasuk dua pilot, menurut kepala menteri Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Ali Amin Gandapur, tewas ketika sebuah helikopter pemerintah wilayah provinsi tersebut terjatuh akibat cuaca buruk saat menjalankan misi penyelamatan.

Pemerintah provinsi tersebut menyatakan distrik pegunungan Buner, Bajaur, Mansehra, dan Battagram sebagai area-area terdampak parah bencana tersebut.

Di Bajaur, distrik suku yang berbatasan dengan Afghanistan, kerumunan orang berkumpul di sekitar ekskavator yang sedang menggali area perbukitan yang diselimuti lumpur. Doa pemakaman dimulai di area padan rumput di dekatnya, dengan orang-orang berkabung di depan beberapa jenazah yang ditutupi selimut.

"Saya mendengar suara keras seolah-olah gunung itu longsor. Saya bergegas keluar dan melihat seluruh area berguncang, seolah-olah akhir dunia akan tiba," tutur seorang penduduk distrik Buner, Azizullah, kepada AFP. Puluhan korban tewas dan korban luka tercatat di Buner.

Tonton juga video "Terus Bertambah, Korban Tewas Banjir-Longsor Pakistan Sudah 321 Jiwa" di sini:

Warga Kira Kiamat

Saking hebatnya bencana tersebut, warga lokal mengira kiamat telah terjadi di daerahnya.

"Saya pikir itu kiamat," ucapnya. "Tanah bergetar karena derasnya air, dan rasanya seperti kematian sedang menatap saya," kata Azizullah.

Badan meteorologi setempat telah mengeluarkan peringatan hujan lebat untuk wilayah barat laut Pakistan, mengimbau masyarakat untuk menghindari "paparan yang tidak perlu ke area-area rentan".

Pemerintah Khyber Pakhtunkhwa mengumumkan hari berkabung pada Sabtu (16/8) waktu setempat.

"Bendera setengah tiang akan dikibarkan di seluruh wilayah provinsi ini, dan para korban tewas akan dimakamkan dengan penghormatan kenegaraan penuh," demikian pernyataan kantor kepala menteri Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Ali Amin Gandapur.

321 Orang Tewas

Petugas penyelamat Pakistan berjuang keras untuk mengevakuasi jenazah dari puing-puing setelah banjir bandang dan tanah longsor yang dipicu oleh hujan monsun lebat melanda wilayah utara negara tersebut. Dalam waktu 48 jam terakhir, jumlah korban tewas dilaporkan bertambah menjadi sedikitnya 321 orang.

Rescuers search for victims at the site of a flashflood in Salarzai Tehsil of Pakistan's Bajaur district onAugust15,2025. Heavy monsoon rains triggered landslides and flash floods across northern Pakistan, killing at least 50 people in the last 24 hours, disaster authorities said August 15. (Photo by AFP)Rescuers search for victims at the site of a flashflood in Salarzai Tehsil of Pakistan's Bajaur district onAugust15,2025. Heavy monsoon rains triggered landslides and flash floods across northern Pakistan, killing at least 50 people in the last 24 hours, disaster authorities said August 15. (Photo by AFP) Foto: AFP/-

Otoritas Manajemen Bencana Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, seperti dilansir AFP, Sabtu (16/8/2025), melaporkan bahwa sebagian besar korban tewas, atau sebanyak 307 korban tewas di antaranya, ada di area pegunungan provinsi tersebut.

Para korban kehilangan nyawa akibat banjir bandang dan rumah-rumah yang ambruk. Terdapat 15 wanita dan 13 anak-anak di antara korban tewas di provinsi itu.

Sembilan orang lainnya tewas di area Kashmir yang dikuasai Pakistan, sedangkan lima korban tewas lainnya ada di wilayah utara Gilgit Baltistan.

2.000 Petugas Penyelamat Dikerahkan

Badan penyelamat Provinsi Khyber Pakhtunkhwa mengatakan kepada AFP bahwa sekitar 2.000 petugas penyelamat terlibat dalam upaya evakuasi jenazah dari reruntuhan dan puing, serta memberikan bantuan di sembilan distrik yang terdampak, di mana hujan masih menghambat upaya semacam itu.

"Hujan deras, tanah longsor di beberapa area, dan jalanan yang tergenang memberikan tantangan yang signifikan dalam penyaluran bantuan, terutama dalam pengangkutan alat berat dan ambulans," kata juru bicara badan penyelamat Kyhber Pakhtunkhwa, Bilal Ahmed Faizi, kepada AFP.

"Karena penutupan jalan di sebagian besar wilayah, para petugas penyelamat berjalan kaki untuk melakukan operasi di daerah-daerah terpencil," sebutnya.

"Mereka berusaha mengevakuasi korban selamat, tetapi sangat sedikit orang yang mengungsi karena kematian kerabat atau orang tercinta mereka yang terjebak di reruntuhan," ucap Ahmed Faizi.

Halaman 6 dari 5
(ygs/ygs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads