5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 16 Agu 2025 19:08 WIB
US President Donald Trump (R) gestures toward Russian President Vladimir Putin as they deliver a joint press conference after participating in a US-Russia summit on Ukraine at Joint Base Elmendorf-Richardson in Anchorage, Alaska, on August 15, 2025. (Photo by Drew ANGERER / AFP)
Putin dan Trump menggelar konferensi pers bersama usai pertemuan di Alaska (AFP/DREW ANGERER)
Jakarta -

Pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska diakhiri tanpa kesepakatan soal Ukraina. Perdana Menteri (PM) Denmark Mette Frederiksen menyebut PM Israel Benjamin Netanyahu kini telah menjadi "masalah".

Kedua pemimpin, dalam konferensi pers usai pertemuan di Alaska itu, membahas soal sejumlah peluang untuk kesepakatan dan menghidupkan kembali persahabatan, namun tidak memberikan kabar terbaru soal gencatan senjata untuk perang Ukraina.

Sementara itu, Frederiksen menyatakan dirinya akan berusaha menekan Tel Aviv terkait perang Gaza mengingat Denmark saat ini memegang jabatan Presiden Uni Eropa. Dia juga menyebut bahwa pemerintah Israel sudah bertindak "terlalu jauh".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (16/8/2025):

- 3 Jam Dialog, Trump-Putin Akhiri Pertemuan Tanpa Kesepakatan Soal Ukraina

ADVERTISEMENT

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengakhiri pertemuan puncak di Alaska, pada Jumat (15/8) waktu setempat, tanpa adanya kesepakatan apa pun soal Ukraina. Pembicaraan yang dilakukan oleh kedua kepala negara ini dilaporkan berlangsung selama tiga jam.

Kedua pemimpin dalam konferensi pers membahas soal sejumlah peluang untuk kesepakatan dan menghidupkan kembali persahabatan, namun tidak memberikan kabar terbaru soal gencatan senjata untuk perang Ukraina.

Trump, yang gemar menyebut dirinya sendiri sebagai "master deal-maker", menggelar karpet merah untuk Putin di pangkalan udara Alaska. Ini merupakan pertama kalinya pemimpin Rusia itu diizinkan berada di wilayah Barat sejak dia memerintahkan invasi skala besar ke Ukraina pada Februari 2022.

- Putin Bilang Ada 'Kesepahaman' dengan Trump Soal Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ada "kesepahaman" yang dicapai dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setelah keduanya melakukan pertemuan di Alaska pada Jumat (15/8) waktu setempat. Putin menyebut bahwa "kesepahaman" itu dapat membawa perdamaian di Ukraina.

Putin dan Trump melakukan pertemuan yang sangat dinantikan di Alaska pada Jumat (15/8) waktu setempat, yang dimaksudkan untuk membahas perang di Ukraina dan langkah-langkah menuju perdamaian.

Namun kedua pemimpin mengakhiri pertemuan tanpa ada kesepakatan apa pun soal Ukraina, setelah melakukan pembicaraan selama tiga jam di Joint Base Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska. Kendati demikian, Putin menyebut ada "kesepahaman" antara dirinya dan Trump mengenai Ukraina dalam pertemuan itu.

- Hizbullah Tolak Lucuti Senjata-Ancam Kerusuhan, PM Lebanon Mengecam!

Perdana Menteri (PM) Lebanon Nawaf Salam mengecam dan menuduh pemimpin kelompok Hizbullah Naim Qassem telah melontarkan ancaman "yang tidak dapat diterima" untuk memicu perang sipil di negara tersebut.

Kecaman itu disampaikan PM Lebanon setelah Qassem menegaskan penolakan terhadap rencana pemerintah Beirut untuk melucuti persenjataan Hizbullah.

Qassem mengingatkan bahwa melucuti senjata Hizbullah akan merusak keamanan nasional Lebanon. Dia juga memperingatkan jika senjata Hizbullah disingkirkan, maka pemerintah Lebanon akan bertanggung jawab atas kerusuhan internal atau pertempuran yang mungkin terjadi akibat keputusan itu.

- PBB Catat 1.760 Kematian di Gaza Saat Cari Bantuan Kemanusiaan

Kantor hak asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan sedikitnya 1.760 warga Palestina tewas saat mencari bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza sejak akhir Mei lalu. Sebagian besar kematian itu disebut didalangi oleh pasukan militer Israel.

Angka itu tercatat melonjak sejak data terakhir yang dipublikasikan PBB pada awal Agustus.

Data yang dilaporkan PBB itu, seperti dilansir AFP, Sabtu (16/8/2025), tercatat sejak organisasi kemanusiaan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang didukung Amerika Serikat (AS) dan Israel, mulai menyalurkan bantuan kemanusiaan di beberapa titik di Jalur Gaza.

- PM Denmark Sebut Netanyahu Kini Jadi 'Masalah'

Perdana Menteri (PM) Denmark Mette Frederiksen menyebut PM Israel Benjamin Netanyahu kini telah menjadi "masalah". Frederiksen menyatakan dirinya akan berusaha menekan Tel Aviv terkait perang Gaza mengingat Denmark saat ini memegang jabatan Presiden Uni Eropa.

"Netanyahu sendiri kini menjadi masalah," kata Frederiksen dalam sebuah wawancara dengan harian Jyllands-Posten, seperti dilansir AFP, Sabtu (16/8/2025).

Dia juga menyebut bahwa pemerintah Israel sudah bertindak "terlalu jauh".

Halaman 2 dari 2
(nvc/nvc)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads