Putin Bilang Ada 'Kesepahaman' dengan Trump Soal Ukraina

Putin Bilang Ada 'Kesepahaman' dengan Trump Soal Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 16 Agu 2025 10:30 WIB
Russian President Vladimir Putin holds his earpiece during a joint press conference with US President Donald Trump (out of frame) after participating in a US-Russia summit on Ukraine at Joint Base Elmendorf-Richardson in Anchorage, Alaska, on August 15, 2025. (Photo by ANDREW CABALLERO-REYNOLDS / AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin saat menggelar konferensi pers usai pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump di Alaska (AFP/ANDREW CABALLERO-REYNOLDS)
Anchorage -

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ada "kesepahaman" yang dicapai dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setelah keduanya melakukan pertemuan di Alaska pada Jumat (15/8) waktu setempat. Putin menyebut bahwa "kesepahaman" itu dapat membawa perdamaian di Ukraina.

Putin dan Trump melakukan pertemuan yang sangat dinantikan di Alaska pada Jumat (15/8) waktu setempat, yang dimaksudkan untuk membahas perang di Ukraina dan langkah-langkah menuju perdamaian.

Namun kedua pemimpin mengakhiri pertemuan tanpa ada kesepakatan apa pun soal Ukraina, setelah melakukan pembicaraan selama tiga jam di Joint Base Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska. Kendati demikian, Putin menyebut ada "kesepahaman" antara dirinya dan Trump mengenai Ukraina dalam pertemuan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berharap kesepahaman yang telah kami capai akan... membuka jalan bagi perdamaian di Ukraina," kata Putin dalam konferensi pers bersama dengan Trump setelah pembicaraan keduanya, seperti dilansir AFP, Sabtu (16/8/2025).

Putin tidak menjelaskan lebih lanjut soal "kesepahaman" yang dimaksudnya tersebut.

ADVERTISEMENT

Dalam konferensi pers yang digelar singkat dengan backdrop sederhana bertuliskan "Pursuing Peace" tersebut, Putin mengatakan bahwa Rusia berharap agar "Kyiv dan ibu kota Eropa akan memandang semua ini secara konstruktif dan tidak akan menciptakan hambatan apa pun".

Putin juga memperingatkan terhadap "upaya-upaya untuk mengganggu kemajuan yang telah muncul melalui provokasi atau intrik di-balik-layar".

Pertemuan di Alaska itu digelar tanpa kehadiran Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang tidak diundang untuk ikut berunding, sehingga menimbulkan kekhawatiran di Eropa bahwa Moskow dan Washington akan mencoba menentukan nasib Kyiv secara diam-diam.

Putin dan Trump memuji pertemuan mereka, dengan sang pemimpin Rusia menyebutnya "konstruktif" dan berlangsung dalam "atmosfer saling menghormati". Trump menyebut pertemuan dengan Putin "sangat produktif" dengan "banyak poin" yang disepakati, meskipun dia tidak menyebutkannya lebih detail.

Membahas soal Ukraina, Putin mengatakan Moskow "secara tulus tertarik untuk mengakhiri" konflik dengan Kyiv, namun meminta agar "kekhawatiran sah" Rusia dipertimbangkan.

"Saya telah berulang kali mengatakan bahwa bagi Rusia, peristiwa di Ukraina berkaitan dengan ancaman fundamental terhadap keamanan nasional kami," ucapnya.

"Keseimbangan yang adil dalam bidang keamanan di Eropa dan di dunia secara keseluruhan harus dipulihkan," cetus Putin.

Rusia di masa lalu telah berulang kali mendesak Ukraina untuk meninggalkan ambisinya bergabung dengan aliansi NATO dan menyerahkan bagian timur wilayahnya yang diklaim oleh Moskow telah dianeksasi. Kyiv menolak gagasan tersebut dan menyerukan agar setiap kesepakatan damai mencakup jaminan keamanan untuk mencegah Moskow menyerang kembali.

Putin dan Trump langsung meninggalkan pangkalan udara di Alaska setelah pertemuan mereka berakhir. Laporan AFP menyebut pesawat kedua pemimpin lepas landas dari Joint Base Elmendorf-Richardson dengan jeda beberapa menit.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads