Hizbullah Tolak Lucuti Senjata-Ancam Kerusuhan, PM Lebanon Mengecam!

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 16 Agu 2025 13:55 WIB
PM Lebanon Nawaf Salam (dok. AFP PHOTO/LEBANESE PRESIDENCY/HANDOUT)
Beirut -

Perdana Menteri (PM) Lebanon Nawaf Salam mengecam dan menuduh pemimpin kelompok Hizbullah Naim Qassem telah melontarkan ancaman "yang tidak dapat diterima" untuk memicu perang sipil di negara tersebut.

Kecaman itu disampaikan PM Lebanon setelah Qassem menegaskan penolakan terhadap rencana pemerintah Beirut untuk melucuti persenjataan Hizbullah.

Qassem mengingatkan bahwa melucuti senjata Hizbullah akan merusak keamanan nasional Lebanon. Dia juga memperingatkan jika senjata Hizbullah disingkirkan, maka pemerintah Lebanon akan bertanggung jawab atas kerusuhan internal atau pertempuran yang mungkin terjadi akibat keputusan itu.

Qassem bahkan mengancam "tidak akan ada kehidupan di Lebanon" jika pemerintah berusaha melucuti persenjataan Hizbullah secara paksa.

Salam, seperti dilansir AFP, Sabtu (16/8/2025), mengecam pernyataan Qassem, yang disebutnya sebagai "ancaman tersirat untuk perang sipil".

"Ancaman atau intimidasi apa pun yang terkait dengan perang semacam itu sama sekali tidak dapat diterima," tegas sang PM Lebanon dalam pernyataan via media sosial X.

Dalam pernyataannya, Salam juga mengkritik Hizbullah yang menyebut upaya perlucutan senjata sebagai upaya Amerika Serikat (AS) dan Israel.

"Keputusan kami murni keputusan Lebanon, dibuat oleh kabinet kami, dan tidak ada yang memberitahu kami mengenai apa yang harus dilakukan," ucapnya.

"Rakyat Lebanon memiliki hak atas stabilitas dan keamanan... yang tanpanya, negara ini tidak akan dapat pulih, dan tidak akan ada rekonstruksi atau investasi yang dilakukan," kata Salam dalam pernyataannya.




(nvc/idh)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork