Digerebek Imigrasi AS, Pria Tewas Ditabrak Mobil Saat Kabur

Digerebek Imigrasi AS, Pria Tewas Ditabrak Mobil Saat Kabur

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 15 Agu 2025 11:12 WIB
The badge of a U.S. Immigration and Customs Enforcement (ICE) officer. Hawthorne, California, U.S., March 1, 2020. REUTERS/Lucy Nicholson/File Photo Purchase Licensing Rights
Lencana agen ICE yang melakukan penindakan imigrasi dan bea cukai di AS (dok. REUTERS/Lucy Nicholson/File Photo Purchase Licensing Rights)
Los Angeles -

Seorang pria di California, Amerika Serikat (AS), yang diyakini melarikan diri dari penggerebekan agen-agen imigrasi federal, tewas pada Kamis (14/8) waktu setempat setelah ditabrak mobil di ruas jalanan bebas hambatan di dekat Los Angeles.

Pria yang tidak disebut namanya itu, seperti dilansir AFP, Jumat (15/8/2025), ditabrak mobil saat berupaya kabur dari para agen Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) yang melakukan penggerebekan di pertokoan Home Depot di Monrovia, dekat Los Angeles.

Manajer Kota Monrovia, Dylan Feik, menuturkan kepada media bahwa pihak kepolisian telah dipanggil ke lokasi setelah ada laporan aktivitas para agen ICE di area tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika penggerebekan berlangsung, sebut Feik, seorang pria melarikan diri dari tempat parkir toko perangkat keras -- tempat para pekerja harian biasanya berkumpul mencari pekerjaan sambilan -- dan berlari ke jalan bebas hambatan yang ramai pada jam sibuk.

ADVERTISEMENT

Juru bicara Patroli Jalan Raya California (CHP) mengatakan bahwa seorang pria berusia 40 tahun dilarikan ke rumah sakit usai ditabrak mobil, namun dia dinyatakan meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya beberapa jam kemudian.

Baik CHP maupun pemerintah kota tidak dapat segera memberikan detail apa pun tentang identitas pria yang tewas itu.

"Pemerintah kota belum menerima komunikasi atau informasi apa pun dari ICE," ucap Feik dalam pernyataannya.

Pihak ICE juga belum menanggapi permintaan informasi dari AFP terkait penggerebekannya itu.

Para agen ICE dan Patroli Perbatasan AS, yang mengenakan penutup wajah dan menenteng senjata, mulai melakukan penggerebekan di dalam dan sekitar Los Angeles awal tahun ini, ketika Presiden Donald Trump berupaya memenuhi janji kampanyenya untuk melakukan deportasi terbanyak dalam sejarah AS.

Penggerebekan semacam itu menargetkan toko-toko perangkat keras, tempat cuci mobil, dan bisnis-bisnis lainnya yang menjadi tempat orang-orang tanpa dokumen resmi mencari pekerjaan. Penggerebekan ini memicu kemarahan penduduk Los Angeles, yang merupakan kota multikultural tersebut.

Aksi protes merebak di Los Angeles, dengan beberapa diwarnai kekerasan, yang kemudian ditanggapi dengan pengerahan tentara besar-besaran oleh pemerintah federal AS, meskipun aparat penegak hukum lokal mengatakan mereka dapat menangani kerusuhan yang terjadi.

Pengadilan federal AS, pada Juli lalu, memerintahkan penghentian patroli keliling ICE di beberapa wilayah di California, setelah kelompok-kelompok HAM berargumen bahwa penggerebekan itu tampaknya menangkap orang-orang berdasarkan ras, bahasa yang mereka gunakan, atau tempat mereka berkumpul.

Tonton juga Video: Relawan Menentang Rencana Trump Usir Gelandangan

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads