Uluran Tangan Korsel Agar Baikan Ditepis Adik Kim Jong Un

Uluran Tangan Korsel Agar Baikan Ditepis Adik Kim Jong Un

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 15 Agu 2025 08:28 WIB
Kim Jong-un: Siapa calon kuat pengganti pemimpin Korea Utara, adik perempuan atau komandan bayangan?
Foto: Kim Yo Jong (BBC World).
Jakarta -

Uluran tangan Korea Selatan (Korsel) ditepis Korea Utara (Korut). Adik pimpinan Korut Kim Jong Un, Kim Yo Jong, bersikeras tidak mau berbaikan dengan tetangganya itu.

Dirangkum detikcom dilansir kantor berita AFP, Kamis (14/8/2025), Korut dalam pernyataan barunya membantah laporan militer Korsel yang menyatakan Pyongyang telah mencopot pengeras suara propaganda di sepanjang perbatasan. Korut menegaskan tidak akan pernah mencopot pengeras suara itu.

"Kami tidak pernah mencopot pengeras suara yang terpasang di wilayah perbatasan dan tidak bersedia mencopotnya," kata Kim Yo Jong, adik perempuan penguasa Korea Utara Kim Jong Un, sebagaimana laporan KCNA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Kim Yo Jong menegaskan upaya Korsel untuk 'meredakan ketegangan' antara Korut dan Korsel melalui kabar penyingkiran pengeras suara propaganda di sisi perbatasan adalah sia-sia. Dia mengatakan hubungan Korut dan Korsel akan tetap seperti ini di masa mendatang.

"Baru-baru ini, Korea Selatan telah mencoba menyesatkan opini publik dengan mengatakan bahwa 'tindakan niat baik' dan 'kebijakan peredaan'-nya mendapat respons, serta menciptakan opini publik bahwa hubungan DPRK-Korea Selatan sedang 'dipulihkan'," katanya.

ADVERTISEMENT

"Kami telah mengklarifikasi pada beberapa kesempatan bahwa kami tidak memiliki keinginan untuk memperbaiki hubungan dengan Korea Selatan, dan pendirian serta sudut pandang yang konklusif ini akan ditetapkan dalam konstitusi kami di masa mendatang," sambungnya.

Diketahui, sejak terpilih pada Juni lalu, Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung telah berjanji untuk mendekati Korea Utara yang bersenjata nuklir dan mengupayakan dialog tanpa prasyarat, sebuah pembalikan dari pendahulunya yang keras kepala.

Korea Selatan telah menyiarkan K-pop dan laporan berita dengan keras ke Korea Utara sebagai tanggapan terhadap Pyongyang yang menyiarkan suara-suara aneh dan meresahkan di sepanjang perbatasan yang telah menjadi gangguan besar bagi penduduk lokal Korea Selatan.

Sebelumnya, militer Korsel beberapa waktu lalu melaporkan kedua negara telah menghentikan siaran propaganda di sepanjang zona demiliterisasi. Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pada 5 Agustus mereka telah mulai menyingkirkan pengeras suara dari sisi perbatasannya sebagai "langkah praktis yang bertujuan untuk membantu meredakan ketegangan dengan Korea Utara".

Mengenai pencopotan pengeras suara yang dilakukan Korsel itu, Kim Yo Jong mengaku tidak peduli. Dia menegaskan hubungan Korsel dan Korut tidak akan berubah.

"Terlepas dari apakah Korea Selatan menarik pengeras suaranya atau tidak, menghentikan siaran atau tidak, menunda latihan militernya atau tidak, dan mengurangi skalanya atau tidak, kami tidak peduli dan tidak tertarik pada mereka," kata Kim.

"Saya yakin bahwa kebijakan Seoul terhadap DPRK tetap tidak berubah dan tidak akan pernah berubah," imbuhnya.

Kedua negara secara teknis masih berperang karena Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Simak juga Video: Korsel Copot Pengeras Suara Anti-Korut di Perbatasan, Ingin Baikan?
Halaman 3 dari 3
(whn/ygs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads