Trump Ingin Bertemu Putin dan Zelensky, Ancam Rusia Konsekuensi Berat

Trump Ingin Bertemu Putin dan Zelensky, Ancam Rusia Konsekuensi Berat

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Kamis, 14 Agu 2025 04:02 WIB
U.S. President Donald Trump and Apple CEO Tim Cook shake hands on the day they present Apples announcement of a $100 billion investment in U.S. manufacturing, in the Oval Office at the White House in Washington, D.C., U.S., August 6, 2025. REUTERS/Jonathan Ernst    REFILE - QUALITY REPEAT
Donald Trump. (REUTERS/Jonathan Ernst)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ia merencanakan pertemuan kedua dengan mitranya Presiden Rusia Vladimir Putin. Pertemuan kedua dengan bersama pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky setelah pertemuan di Alaska.

Dilansir AFP, Kamis (14/8/2025), Trump dijadwalkan bertemu dengan Putin di Anchorage pada Jumat (15/8), pertemuan pertama antara pemimpin Rusia dan Presiden AS yang sedang menjabat sejak 2021.

"Jika pertemuan pertama berjalan lancar, kami akan segera mengadakan pertemuan kedua," ujarnya kepada para wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ingin melakukannya segera, dan kami akan mengadakan pertemuan kedua yang cepat antara Presiden Putin dan Presiden Zelensky dan saya sendiri, jika mereka mengizinkan saya hadir."

ADVERTISEMENT

Perundingan berisiko tinggi ini terjadi di tengah upaya Trump untuk menengahi berakhirnya perang Rusia yang telah berlangsung hampir tiga setengah tahun di Ukraina, dan Zelensky beserta sekutu-sekutunya di Eropa telah mendesak Partai Republik untuk mendorong gencatan senjata.

Peningkatan serangan Rusia, dan fakta bahwa Zelensky tidak diundang ke pertemuan Anchorage, telah meningkatkan kekhawatiran bahwa Trump dan Putin dapat mencapai kesepakatan yang memaksakan konsesi yang menyakitkan bagi Ukraina.

Trump mengatakan Rusia akan menghadapi "konsekuensi yang sangat berat" jika Putin tidak setuju untuk mengakhiri perang setelah pertemuan, tanpa penjelasan lebih lanjut.

Pemimpin AS tersebut telah berjanji puluhan kali selama kampanye pemilihannya tahun 2024 untuk mengakhiri perang pada hari pertamanya menjabat, tetapi hanya membuat sedikit kemajuan dalam menengahi kesepakatan damai.

Ia mengancam akan memberikan "sanksi sekunder" kepada mitra dagang Rusia atas invasinya ke Ukraina, tetapi tenggat waktu tindakannya telah berlalu minggu lalu tanpa ada tindakan yang diumumkan.

Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia telah melakukan "komunikasi yang sangat baik" dengan para pemimpin Eropa termasuk Zelensky saat ia menjawab pertanyaan dari para wartawan di sebuah acara seni di Kennedy Center, Washington.

"Saya akan memberi nilai 10. Anda tahu--sangat, sangat bersahabat," katanya.

(rfs/rfs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads