Rekaman audio menjadi salah satu bukti yang diserahkan kepada polisi oleh ibunda Zara Qairina Mahathir, bocah 13 tahun yang kematiannya menggemparkan Malaysia. Potongan rekaman audio itu bocor ke media sosial, yang isinya mengungkapkan ketakutan Zara terhadap kakak kelasnya sebelum dia tewas.
Rekaman audio berdurasi 44 detik yang merupakan potongan percakapan telepon antara Zara dan ibundanya itu, seperti dilansir media lokal Malaysia, The Vibes, Rabu (13/8/2025), viral di media sosial, karena mengungkap ketakutan Zara dengan seorang siswi senior yang disebutnya sebagai "Kak M".
Percakapan telepon itu diduga direkam beberapa hari sebelum kematian Zara pada Juli lalu. Kematian Zara memicu kecurigaan publik, dengan muncul spekulasi soal dugaan bullying dan dugaan keterlibatan keluarga "VIP" berpengaruh -- yang belum terverifikasi.
Bahkan beberapa pihak menuduh adanya upaya menutup-nutupi kasus ini oleh otoritas berwenang Malaysia.
Zara ditemukan tidak sadarkan diri pada dini 16 Juli lalu, setelah diduga terjatuh dari lantai 3 gedung asramanya. Dia merupakan siswi Sekolah Menengah Kebangsaan Agama (SMKA) Tun Datu Mustapha di Papar, Sabah.
Dia dilarikan ke rumah sakit, namun dinyatakan meninggal dunia pada 17 Juli. Jenazahnya kemudian dimakamkan tanpa adanya autopsi post-mortem.
Rekaman audio yang viral itu menunjukkan Zara mengungkapkan kecemasannya yang semakin besar terhadap sosok "Kak M", seorang siswi senior yang dia sebut memusuhi dirinya dan mengancamnya.
"Ibu, aku takut bertemu Kak M... dia masih (punya masalah). Hari itu, aku minta seseorang untuk bertanya ke kakaknya -- apakah Kak M masih punya masalah denganku. Lalu Kak M bilang, 'Iya, aku masih belum memaafkan Zara', Bu," ucap Zara dalam rekaman audio tersebut.
(nvc/ita)