Denmark akan berpartisipasi dalam pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza lewat udara. Ini dilakukan dalam operasi yang dikoordinasikan oleh Yordania dan Uni Emirat Arab.
"Kami telah memutuskan untuk berpartisipasi dalam penerjunan bantuan melalui udara di atas Gaza," ujar Menteri Luar Negeri Denmark, Lars Lokke Rasmussen, kepada media penyiaran publik Denmark, DR pada hari Selasa (12/8) waktu setempat.
"Saat ini masih ada waktu hingga akhir Agustus, di mana Israel telah mengizinkan akses ke wilayah udaranya," tambah Lokke, dilansir kantor berita AFP, Rabu (13/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menekankan bahwa metode tersebut "sama sekali bukan cara yang optimal untuk mengirimkan bantuan darurat".
"Ini semacam solusi darurat, tetapi itulah yang sedang kita hadapi saat ini," kata menteri Denmark tersebut.
Uni Emirat Arab dan Yordania telah meminta bantuan Denmark, kantor berita Ritzau melaporkan.
Bantuan kemanusiaan tersebut akan dijatuhkan dari pesawat C-130 yang akan terbang di atas Jalur Gaza sekali atau dua kali sebelum 22 Agustus, ujar Lokke, yang tidak memberikan rincian mengenai besaran kontribusi Denmark.
Kekhawatiran saat ini meningkat terkait situasi di Jalur Gaza setelah 22 bulan perang, yang dimulai setelah kelompok militan Palestina, Hamas melancarkan serangan mematikan terhadap Israel pada Oktober 2023.
Para pakar PBB telah memperingatkan bahwa Gaza sedang terjerumus ke dalam kelaparan, sementara organisasi-organisasi internasional telah berbulan-bulan mengecam pembatasan yang diberlakukan oleh otoritas Israel terhadap distribusi bantuan di Gaza.
Negara-negara Barat, termasuk Inggris, Prancis, dan Spanyol, baru-baru ini bermitra dengan negara-negara Timur Tengah untuk mengirimkan pasokan kemanusiaan melalui udara ke wilayah Palestina tersebut.
Baca juga: Israel Bombardir Kota Gaza, 11 Orang Tewas |
Simak juga Video: Jerit Payah Warga Palestina Dapatkan Bantuan Udara di Jalur Gaza