Pengacara untuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte, menyewa investigator atau detektif swasta untuk menyelidiki seorang influencer Amerika Serikat (AS), Candace Owens, yang mereka gugat terkait tuduhan Brigitte terlahir sebagai laki-laki.
Penyelidikan yang dilakukan oleh detektif swasta itu, seperti dilansir Financial Times, Selasa (12/8/2025), disebut menghasilkan sejumlah informasi detail mengenai Owens, termasuk soal hubungannya dengan tokoh-tokoh sayap kanan di Prancis dan popularitasnya di media pemerintah Rusia.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (12/8/2025):
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Ngeri Pria Bersenjata Tembak Mati 3 Orang di Parkiran Toko AS
Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di area parkir toko Target di ibu kota Texas, Austin, Amerika Serikat. Aksi penembakan tersebut menewaskan dua orang dewasa dan seorang anak. Usai membunuh korban-korbannya, dia mencuri dua mobil dalam pelarian yang berakhir dengan penangkapan oleh polisi.
Kepala Kepolisian Austin, Lisa Davis, mengatakan tersangka adalah seorang pria berusia 30-an dengan "riwayat gangguan kesehatan mental." Polisi mengatakan mereka masih berupaya untuk menentukan motifnya.
Dilansir kantor berita AFP, Selasa (12/8/2025), dalam konferensi pers, Davis mengatakan, tersangka melarikan diri dari tempat kejadian perkara dengan mobil curian, menghancurkan mobil tersebut, dan kemudian mencuri mobil lain dari sebuah dealer. Ia ditangkap sekitar 32 kilometer jauhnya, di Austin selatan, tempat ia ditahan.
- Macron Kecam Rencana Israel Kuasai Kota Gaza: Bencana!
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengecam rencana Israel untuk memperluas operasi militer di Jalur Gaza dan untuk menguasai Kota Gaza, kota terbesar di daerah kantong Palestina tersebut. Macron menyebut rencana Israel itu sebagai "bencana" dan jalan cepat menuju "perang permanen".
"Perang ini harus diakhiri sekarang juga dengan gencatan senjata permanen," tegas Macron dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir Reuters, Selasa (12/8/2025).
Macron, dalam pernyataannya yang disampaikan pada Senin (11/8), mengecam rencana Israel untuk menguasai Kota Gaza sebagai "bencana dengan tingkat keseriusan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan langkah cepat menuju perang permanen".
- Trump Kerahkan Garda Nasional Atasi Kejahatan di Ibu Kota AS
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya akan mengerahkan militer dan penegak hukum federal ke Washington DC dalam upaya mengendalikan kejahatan di ibu kota AS tersebut.
Tonton juga video "Albanese Telepon Netanyahu: Dia Menyangkal soal Penderitaan Gaza" di sini:
Dalam konferensi pers di Gedung Putih, seperti dilansir AFP, Selasa (12/8/2025), Trump mengungkapkan rencananya untuk menempatkan Kepolisian Metropolitan DC di bawah kendali langsung pemerintah federal, sambil mengirimkan Garda Nasional ke ibu kota AS tersebut.
Washington DC yang mayoritas penduduknya merupakan pendukung Partai Demokrat, sedang menghadapi tuduhan dari para politisi Partai Republik bahwa ibu kota AS itu dibanjiri kejahatan, dipenuhi tunawisma, dan mengalami salah kelola keuangan -- meskipun tingkat kejahatan sarat kekerasan tercatat menurun.
- Heboh Tembok Ratapan di Yerusalem Ditulisi 'Holocaust di Gaza'
Tembok Ratapan yang ada di area Yerusalem mengalami vandalisme dengan coretan berbunyi "Holocaust di Gaza" ditemukan pada salah satu bagian. Coretan yang mengecam perang Israel di Jalur Gaza itu langsung memicu reaksi keras di kalangan para pemimpin agama dan politisi Israel.
Coretan yang tertulis dalam bahasa Ibrani itu, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (12/8/2025), ditemukan pada bagian selatan Tembok Ratapan, atau Western Wall, yang masih merupakan bagian dari kompleks suci Masjid Al-Aqsa di Old City, Yerusalem, yang dianeksasi oleh Israel.
"Ada holocaust di Gaza," demikian bunyi coretan dalam bahasa Ibrani yang ditemukan di Tembok Ratapan pada Senin (11/8) waktu setempat. Coretan serupa ditemukan di dinding Sinagoge Agung dan beberapa tempat lainnya di area Yerusalem.
- Macron Sewa Detektif Terkait Tuduhan Istrinya Terlahir sebagai Pria
Pengacara untuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte, menyewa investigator atau detektif swasta untuk menyelidiki seorang influencer Amerika Serikat (AS), Candace Owens, yang mereka gugat terkait tuduhan Brigitte terlahir sebagai laki-laki.
Penyelidikan yang dilakukan oleh detektif swasta itu, seperti dilansir Financial Times, Selasa (12/8/2025), disebut menghasilkan sejumlah informasi detail mengenai Owens, termasuk soal hubungannya dengan tokoh-tokoh sayap kanan di Prancis dan popularitasnya di media pemerintah Rusia.
Macron dan istrinya menggugat Owens, seorang influencer sayap kanan terkenal di AS, atas apa yang mereka sebut sebagai "fiksi yang aneh, memfitnah, dan mengada-ada" dalam rentetan podcast berseri yang menarik jutaan pendengar. Tuduhan utama dalam podcast itu adalah Brigitte terlahir sebagai laki-laki.
Tonton juga video "Pernyataan Sinis Trump soal Macron yang Mau Mengakui Palestina" di sini: