Hamas Kutuk Netanyahu Mau Caplok Gaza: Kejahatan Perang!

Hamas Kutuk Netanyahu Mau Caplok Gaza: Kejahatan Perang!

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Jumat, 08 Agu 2025 21:37 WIB
Palestinians ride on the back of a truck, after aid supplies that entered Gaza through Israel were distributed, in Beit Lahia in the northern Gaza Strip, August 3, 2025. REUTERS/Ebrahim Hajjaj
Foto: Ilustrasi jalur Gaza (REUTERS/Ebrahim Hajjaj).
Jakarta -

Hamas mengutuk Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang ingin menguasai Jalur Gaza, Palestina. Hamas mengatakan rencana Netanyahu itu merupakan kejahatan perang baru.

"Persetujuan kabinet Zionis atas rencana pendudukan Kota Gaza dan evakuasi penduduknya merupakan kejahatan perang baru yang ingin dilakukan tentara pendudukan terhadap kota tersebut," ujar Hamas dalam sebuah pernyataan dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hamas memperingatkan operasi tersebut akan memakan biaya mahal. Hamas menyebut Israel tidak akan mudah menguasai Gaza.

"Kami memperingatkan pendudukan kriminal bahwa petualangan kriminal ini akan memakan biaya besar dan tidak akan mudah," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Hamas juga mewanti-wanti bila Israel merebut Gaza, maka mereka telah mengorbankan para sandera. Seperti diketahui, saat ini para sandera masih ditahan di wilayah Palestina.

"Keputusan untuk menduduki Gaza menegaskan bahwa penjahat (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu dan pemerintahan Nazi-nya tidak peduli dengan nasib tawanan mereka," kata Hamas.

"Mereka memahami bahwa memperluas agresi berarti mengorbankan mereka," tambahnya.

Sebelumnya, kabinet keamanan Israel menyetujui rencana yang diusulkan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar militer "mengambil alih kendali" Kota Gaza. Demikian disampaikan kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Jumat (8/8).

Berdasarkan rencana untuk 'mengalahkan' Hamas di Jalur Gaza, pasukan Israel "akan bersiap untuk mengambil alih kendali Kota Gaza sambil mendistribusikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil di luar zona pertempuran", demikian pernyataan tersebut, dilansir kantor berita AFP, Jumat (8/8).

Kabinet keamanan--dengan suara mayoritas--mengadopsi lima prinsip untuk mengakhiri perang: pelucutan senjata Hamas; pengembalian semua sandera, baik yang hidup maupun yang mati; demiliterisasi Jalur Gaza; kontrol keamanan Israel di Jalur Gaza; pembentukan pemerintahan sipil alternatif yang bukan Hamas maupun Otoritas Palestina.

"Mayoritas menteri kabinet keamanan meyakini bahwa rencana alternatif yang telah diajukan kepada kabinet keamanan tidak akan mencapai kekalahan Hamas maupun pemulangan para sandera," tambahnya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Simak juga Video 'Netanyahu: Kabinet Israel Setujui Pencaplokan Gaza!':

Halaman 2 dari 2
(whn/rfs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads