5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 07 Agu 2025 17:42 WIB
U.S. President Donald Trump and Russias President Vladimir Putin talk during the family photo session at the APEC Summit in Danang, Vietnam November 11, 2017. REUTERS/Jorge Silva
Momen Putin dan Trump mengobrol saat menghadiri KTT Apec di Vietnam tahun 2017 lalu (dok. Reuters)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan menggelar pertemuan langsung "segera". Kelompok Hizbullah menolak untuk melucuti persenjataannya, seperti yang diputuskan oleh kabinet pemerintahan Lebanon pekan ini.

Kremlin mengatakan pertemuan puncak antara Putin dan Trump akan digelar "dalam beberapa hari mendatang". Kremlin menyebut kedua negara telah "secara prinsip" menyepakati tempat pertemuan kedua pemimpin.

Sementara itu, Hizbullah menuduh pemerintah Lebanon telah melakukan "dosa besar" dengan mengambil keputusan untuk melucuti persenjataan kelompoknya. Hizbullah mengatakan bahwa kelompoknya akan menganggap keputusan itu "seolah-olah tidak ada".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (7/8/2025):

- Trump Segera Bertemu Putin untuk Bahas Perang Ukraina

ADVERTISEMENT

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa dirinya mungkin akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin "segera". Hal ini dikatakan sang Presiden AS menyusul apa yang disebutnya sebagai pembicaraan yang sangat produktif di Moskow antara utusan khususnya dan sang pemimpin Rusia.

Kunjungan Utusan Khusus AS Steve Witkoff ke Rusia untuk berdialog dengan Putin itu dilakukan saat AS bersiap menjatuhkan sanksi-sanksi sekunder, termasuk kemungkinan terhadap China, untuk menekan Moskow agar segera mengakhiri perangnya di Ukraina.

Potensi pertemuan puncak tersebut telah dibahas dalam percakapan telepon antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang, menurut sumber senior di Kyiv, juga menyertakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Mark Rutte dan para pemimpin Inggris, Jerman serta Finlandia.

- Israel Larang Ulama Muslim Yerusalem Terkemuka Masuk ke Al-Aqsa

Otoritas Israel melarang ulama Muslim terkemuka dari Yerusalem untuk memasuki kompleks suci Masjid Al-Aqsa. Larangan itu berlaku selama enam bulan, dan disebabkan oleh khotbah yang disampaikan sang ulama terkemuka baru-baru ini.

Mufti agung Yerusalem, Muhammad Ahmad Hussein, seperti dilansir AFP, Kamis (7/8/2025), dilarang memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa yang ada di Old City, Yerusalem, yang dianeksasi Israel, hingga Januari 2026 mendatang.

Pengacara Ahmad Hussein, Khaldoun Najem, mengatakan kepada AFP bahwa Kepolisian Israel "tidak menginterogasi" atau menggelar persidangan untuk kliennya sebelum memberlakukan larangan tersebut.

Tonton juga video "Trump Bilang Investasi Apple Ciptakan 20 Ribu Loker, Ahli Skeptis" di sini:

- Hizbullah Tolak Lucuti Senjata, Tuduh Kabinet Lebanon Lakukan 'Dosa Besar

Kelompok Hizbullah menolak untuk melucuti persenjataan para petempurnya, seperti yang diputuskan oleh kabinet pemerintahan Lebanon pekan ini. Hizbullah menuduh pemerintah Lebanon telah melakukan "dosa besar" dengan mengambil keputusan semacam itu.

Pemerintah Lebanon yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Nawaf Salam, pada Selasa (5/8), mengambil keputusan untuk melaksanakan perlucutan senjata Hizbullah setelah menggelar rapat kabinet maraton selama enam jam.

Salam menugaskan militer Lebanon untuk "menetapkan rencana implementasi guna membatasi persenjataan" bagi tentara dan pasukan negara sebelum akhir tahun ini. Rencana tersebut akan disampaikan kepada kabinet pada akhir Agustus untuk dibahas dan disetujui.

- Iran Dukung Keputusan Hizbullah Tolak Lucuti Persenjataan

Iran menyatakan dukungan terhadap keputusan kelompok Hizbullah yang menolak rencana pemerintah Lebanon untuk melucuti persenjataan kelompok tersebut. Teheran menegaskan pihaknya tidak melakukan intervensi apa pun terhadap keputusan Hizbullah, yang merupakan sekutunya.

"Keputusan apa pun terkait masalah ini pada akhirnya akan berada di tangan Hizbullah sendiri," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Abbas Araghchi, dalam sebuah wawancara televisi, seperti dilansir AFP, Kamis (7/8/2025).

"Kami mendukungnya dari jauh, tetapi kami tidak mengintervensi keputusannya," tegasnya.

- Kremlin: Putin-Trump Bertemu Beberapa Hari Lagi, Tempat Telah Ditentukan

Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia mengatakan bahwa pertemuan puncak antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan digelar "dalam beberapa hari mendatang". Kremlin menyebut kedua negara telah "secara prinsip" menyepakati tempat pertemuan kedua pemimpin.

Pertemuan ini akan menjadi yang pertama antara Presiden Rusia dan AS setelah pertemuan terakhir mantan Presiden Joe Biden dengan Putin di Jenewa, Swiss, pada Juni 2021, sebelum invasi Rusia ke Ukraina dilakukan. Pertemuan ini juga terjadi di tengah upaya Trump untuk menengahi penghentian perang di Ukraina.

Tiga putaran perundingan langsung antara Moskow dan Kyiv gagal menghasilkan kemajuan menuju gencatan senjata, dengan kedua negara berselisih dalam tuntutan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun ini.

Tonton juga video "Kremlin: Perundingan Damai di Ukraina Rumit, Mustahil Ada Keajaiban" di sini:

Halaman 2 dari 2
(nvc/nvc)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads