Trump Bilang Kerahkan Kapal Selam Nuklir karena Ancaman Eks Presiden Rusia

Trump Bilang Kerahkan Kapal Selam Nuklir karena Ancaman Eks Presiden Rusia

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 02 Agu 2025 09:44 WIB
Presiden Donald Trump sepakat turunkan tarif Uni Eropa dari 30% Jadi 15%. Trump dan Von der Leyen umumkan langsung dari Skotlandia.
Presiden AS Donald Trump (Foto: REUTERS/Evelyn Hockstein)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia telah memerintahkan pengerahan dua kapal selam nuklir ke "wilayah yang sesuai". Trump menyebut langkah ini sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya "pernyataan yang sangat provokatif" dari eks presiden Rusia yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev.

Trump mengumumkan pengerahan kapal selam nuklir itu dalam sebuah unggahan pada Jumat (1/8) di platform Truth Social miliknya. Ia tidak merinci secara spesifik ke mana kapal selam tersebut akan ditempatkan atau kemampuan apa yang dimiliki kapal selam tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan pernyataan yang sangat provokatif dari Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, yang sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia, saya telah memerintahkan dua Kapal Selam Nuklir untuk ditempatkan di wilayah yang sesuai, untuk berjaga-jaga jika pernyataan bodoh dan provokatif ini lebih dari sekadar itu," tulis Trump.

"Kata-kata sangat penting, dan seringkali dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan, saya harap ini tidak akan menjadi salah satunya," tambahnya, dilansir ABC News, Sabtu (2/8/2025).

ADVERTISEMENT

Trump berbicara lebih lanjut tentang pengerahan kapal selam nuklir tersebut saat ia meninggalkan Gedung Putih pada Jumat (1/8) sore waktu AS.

"Yah, kita harus melakukan itu. Kita hanya harus berhati-hati," ujarnya kepada para wartawan. "Dan sebuah ancaman telah dilontarkan dan kami pikir itu tidak pantas. Jadi, saya harus sangat berhati-hati. Jadi, saya melakukan itu atas dasar keselamatan rakyat kita," imbuhnya.

"Sebuah ancaman telah dilontarkan oleh mantan presiden Rusia dan kita akan melindungi rakyat kita," tambah Trump.

Tonton juga video "Cekcok Dengan Eks Presiden Rusia, Trump Kirim 2 Kapal Selam Nuklir" di sini:

Gedung Putih belum menjelaskan lebih lanjut pertanyaan seputar pengumuman Trump itu, termasuk kapan dan kemana kapal selam tersebut dikerahkan, dan apakah kapal selam tersebut bersenjata nuklir atau bertenaga nuklir..

Medvedev yang merupakan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, baru-baru ini menyuarakan pendapatnya di media sosial tentang tenggat waktu yang ditetapkan Trump bagi Rusia untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Ukraina, atau akan menghadapi sanksi berat.

"Trump sedang memainkan permainan ultimatum dengan Rusia: 50 hari atau 10 hari... Dia harus ingat 2 hal: 1. Rusia bukanlah Israel atau bahkan Iran. 2. Setiap ultimatum baru adalah ancaman dan langkah menuju perang. Bukan antara Rusia dan Ukraina, tetapi dengan negaranya sendiri," tulis Medvedev di media sosial X awal pekan lalu.

Medvedev telah muncul sebagai salah satu tokoh garis keras anti-Barat Rusia yang paling vokal sejak Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada tahun 2022. Para kritikus Kremlin mencemoohnya sebagai orang yang tidak bertanggung jawab, meskipun beberapa diplomat Barat mengatakan pernyataannya memberikan gambaran pemikiran di kalangan pembuat kebijakan senior Kremlin

Tonton juga video "Netanyahu Nominasikan Trump Raih Nobel Perdamaian" di sini:

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads