Keji, 1.373 Orang Dibunuh Saat Tunggu Bantuan di Gaza

Keji, 1.373 Orang Dibunuh Saat Tunggu Bantuan di Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 01 Agu 2025 18:06 WIB
Palestinians carry aid supplies which they received from the U.S.-backed Gaza Humanitarian Foundation (GHF), in the central Gaza Strip, August 1, 2025. (Reuters)
Warga Palestina mengambil bantuan kemanusiaan dari GHF yang didukung AS-Israel di Gaza (dok. Reuters)
Gaza City -

Kantor hak asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa sedikitnya 1.373 warga Palestina tewas dibunuh saat menunggu bantuan kemanusiaan di berbagai wilayah Jalur Gaza sejak akhir Mei. Sebagian besar kematian itu disebabkan oleh militer Israel.

Angka yang dilaporkan kantor HAM PBB itu,seperti dilansir AFP, Jumat (1/8/2025), tercatat sejak akhir Mei yang mengindikasikan momen ketika kelompok Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang didukung Amerika Serikat (AS) dan Israel, memulai penyaluran bantuan kemanusiaan yang kontroversial di Jalur Gaza.

Penyaluran bantuan oleh GHF itu dilakukan tanpa kerja sama dengan PBB, yang mencurigai netralitas GHF.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara total, sejak 27 Mei, setidaknya 1.373 warga Palestina tewas saat mencari makanan; sekitar 859 orang di antaranya (tewas) di sekitar lokasi (pusat distribusi bantuan yang dikelola GHF) dan 514 orang lainnya (tewas) di sepanjang rute konvoi bantuan makanan," sebut kantor badan PBB untuk wilayah Palestina.

ADVERTISEMENT

"Sebagian besar pembunuhan itu dilakukan oleh militer Israel," imbuh pernyataan kantor badan PBB untuk wilayah Palestina.

Ribuan warga Gaza berkumpul setiap harinya di dekat titik-titik distribusi bantuan di Jalur Gaza, termasuk empat titik yang dikelola oleh GHF, yang operasinya dirusak oleh kekacauan dan hampir setiap hari muncul laporan soal pasukan Israel yang menembaki orang-orang yang menunggu untuk mengambil bantuan.

GHF membantah telah terjadi penembakan fatal di sekitar titik-titik distribusi bantuannya.

Pembatasan yang diberlakukan Israel terhadap masuknya barang dan bantuan ke Jalur Gaza, sejak dimulainya perang hampir 23 bulan lalu, telah menyebabkan kekurangan makanan dan barang-barang penting, termasuk obat-obatan, pasokan medis, dan bahan bakar, yang diandalkan rumah sakit untuk generator mereka.

Tonton juga video "Trump: Kelaparan di Gaza Sungguh Mengerikan" di sini:

Pernyataan PBB itu dirilis saat badan pertahanan sipil Gaza melaporkan sedikitnya 11 orang tewas akibat tembakan dan serangan udara Israel pada Jumat (1/8) waktu setempat. Menurut badan pertahanan sipil Gaza, dua korban tewas di antaranya tewas saat menunggu di dekat pusat distribusi bantuan.

Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengatakan kepada AFP bahwa lima orang di antaranya tewas akibat serangan di dekat Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan. Empat orang lainnya tewas dalam serangan terpisah terhadap sebuah kendaraan di area Deir el-Balah, Jalur Gaza bagian tengah.

Sedangkan dua orang lainnya, sebut Bassal, tewas akibat tembakan pasukan Israel saat mereka menunggu bantuan di dekat pusat distribusi makanan yang dikelola oleh GHF di area antara Khan Younis dan Rafah pada Jumat (1/8).

Militer Israel, dalam pernyataan kepada AFP, mengatakan pihaknya tidak dapat mengonfirmasi serangan tersebut tanpa titik koordinat spesifik.

Tonton juga video "Truk-Truk Bantuan dari Mesir Mulai Memasuki Gaza" di sini:

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads