Kanada Kecewa Trump Naikkan Tarif Usai Pengumuman Akui Negara Palestina

Kanada Kecewa Trump Naikkan Tarif Usai Pengumuman Akui Negara Palestina

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 01 Agu 2025 15:45 WIB
Canadas Prime Minister Mark Carney speaks at a press conference about recognizing Palestinian statehood, in Ottawa, Ontario, Canada, July 30, 2025.  REUTERS/Patrick Doyle
PM Kanada Mark Carney kecewa dengan tarif baru yang diumumkan Presiden Donald Trump (Foto: REUTERS/Patrick Doyle
Jakarta -

Perdana Menteri (PM) Kanada Mark Carney mengatakan bahwa pemerintahnya "kecewa" dengan keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menaikkan tarif AS atas barang-barang Kanada menjadi 35 persen.

Sebelumnya, Trump telah memperingatkan konsekuensi perdagangan bagi Kanada setelah Carney mengumumkan rencana untuk mengakui negara Palestina di Majelis Umum PBB pada bulan September mendatang.

Dilansir kantor berita AFP, Jumat (1/8/2025), dalam sebuah perintah eksekutif, Trump menaikkan tarif dari 25 persen menjadi 35 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, sebagian besar produk yang tercakup dalam Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada 2020 tetap dibebaskan dari tarif tersebut.

ADVERTISEMENT

"Pemerintah Kanada kecewa dengan tindakan ini," kata Carney dalam sebuah pernyataan.

Dalam perintah eksekutif Trump disebutkan tentang kegagalan Kanada untuk "bekerja sama dalam mengendalikan banjir fentanil dan obat-obatan terlarang lainnya yang terus berlanjut" serta "balasan" Kanada terhadap tindakannya.

Carney pun menguraikan upaya pemerintah Kanada untuk menindak fentanil dan meningkatkan keamanan perbatasan.

"Kanada hanya menyumbang satu persen dari impor fentanil AS dan telah bekerja secara intensif untuk mengurangi volume ini lebih lanjut," kata Carney.

Ottawa tetap berkomitmen pada Perjanjian Kanada-AS-Meksiko (CUSMA), kata perdana menteri Kanada itu.

"Penerapan CUSMA oleh AS berarti bahwa tarif rata-rata AS untuk barang-barang Kanada tetap menjadi salah satu yang terendah untuk semua mitra dagangnya," katanya.

"Sektor-sektor lain dari ekonomi kita - termasuk kayu, baja, aluminium, dan otomotif -, bagaimanapun, sangat terdampak oleh bea dan tarif AS," cetusnya.

Sebelumnya, Carney mengumumkan rencana pemerintahnya untuk mengakui negara Palestina, seiring meningkatnya kemarahan di antara sekutu-sekutu Israel atas situasi kemanusiaan di Gaza. Ini disampaikan setelah deklarasi serupa oleh sesama negara G7: Prancis dan Inggris.

Carney mengatakan langkah tersebut diperlukan untuk menjaga harapan solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina, tujuan lama Kanada yang "terkikis di depan mata kita."

"Kanada bermaksud untuk mengakui Negara Palestina pada Sidang ke-80 Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September 2025," kata Carney, dilansir kantor berita AFP.

Hal ini menjadikan Kanada negara ketiga, setelah pengumuman terbaru oleh Prancis dan Inggris, yang akan mengakui negara Palestina pada bulan September mendatang.

Tonton juga video "Trump Ancam Kanada yang Akan Akui Palestina dengan Tarif Dagang" di sini:

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads