Kamboja Desak Thailand Pulangkan 20 Tentaranya yang Ditawan

Kamboja Desak Thailand Pulangkan 20 Tentaranya yang Ditawan

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 31 Jul 2025 10:55 WIB
A Cambodian military personnel gestures from a BM-21 Grad multiple rocket launcher, around 40 km (24 miles) from the disputed Ta Moan Thom temple, after Thailand and Cambodia exchanged heavy artillery on Friday as their worst fighting in more than a decade stretched for a second day, in Oddar Meanchey province, Cambodia, July 25, 2025. REUTERS/Soveit Yarn
Ilustrasi tentara Kamboja (Foto: REUTERS/Soveit Yarn)
Jakarta -

Pemerintah Kamboja mendesak Thailand untuk memulangkan 20 tentaranya, yang disebutnya ditawan beberapa jam setelah gencatan senjata untuk menghentikan bentrokan perbatasan kedua negara.

Kedua negara menyepakati gencatan senjata pada hari Selasa lalu setelah lima hari bentrokan yang menewaskan sedikitnya 43 orang di kedua belah pihak.

Dilansir kantor berita AFP, Kamis (31/7/2025), juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, mengatakan pada hari Kamis (31/7) bahwa perundingan sedang berlangsung untuk pembebasan 20 tentara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akan melakukan yang terbaik untuk melanjutkan negosiasi dengan pihak Thailand agar semua tentara kami dapat pulang dengan selamat dan sesegera mungkin," ujarnya dalam sebuah pengarahan.

ADVERTISEMENT

"Kami mendesak pihak Thailand untuk memulangkan seluruh 20 personel militer ke Kamboja sesegera mungkin," imbuhnya.

Pasukan tersebut ditangkap sekitar pukul 07.50 pagi pada hari Selasa lalu, ujarnya -- hampir delapan jam setelah gencatan senjata berlaku.

Sebelumnya, pemerintah Thailand mengatakan pada hari Rabu (30/7), bahwa tentara-tentara yang ditahan diperlakukan sesuai dengan hukum internasional dan peraturan militer, dan akan dipulangkan ketika situasi perbatasan stabil.

Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk, mendesak negara-negara tetangga itu untuk melaksanakan kesepakatan gencatan senjata mereka secara penuh, dan mengambil langkah-langkah cepat untuk membangun kepercayaan dan perdamaian.

"Perjanjian penting ini harus dihormati sepenuhnya, dengan itikad baik, oleh kedua belah pihak, seiring upaya diplomatik yang terus berlanjut, dalam upaya untuk menyelesaikan akar penyebab konflik," ujarnya.

Sebelumnya, hampir 300.000 orang mengungsi dari rumah mereka saat Thailand dan Kamboja bertempur dengan menggunakan jet tempur, roket, dan artileri di sepanjang wilayah perbatasan.

Thailand menyatakan 15 tentaranya dan 15 warga sipil tewas, sementara Kamboja mengonfirmasi delapan warga sipil dan lima tentaranya tewas.

Jumlah korban tewas ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan gejolak kekerasan besar terakhir di perbatasan, ketika 28 orang tewas dalam pertempuran sporadis dari tahun 2008 hingga 2011.

Simak Video 'Kamboja Tuduh Thailand Tangkap 20 Tentara Setelah Gencatan Senjata':

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads