Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi melontarkan peringatan pada Amerika Serikat dan Israel. Dia mengingatkan bahwa Iran akan merespons Amerika Serikat dan Israel dengan "cara yang lebih tegas" jika mereka menyerang Iran lagi.
Komentar tersebut disampaikan menyusul pernyataan Presiden AS Donald Trump, yang mengancam akan "menghancurkan" program nuklir Republik Islam tersebut, jika melanjutkan aktivitas nuklirnya usai serangkaian serangan AS bulan lalu.
"Jika agresi terulang, kami tidak akan ragu untuk bereaksi dengan cara yang lebih tegas dan dengan cara yang TIDAK MUNGKIN untuk ditutup-tutupi," tulis Araghchi dalam sebuah unggahan di media sosial X, dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (29/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika ada kekhawatiran tentang kemungkinan pengalihan program nuklir kami untuk tujuan non-damai, 'opsi militer' terbukti tidak efektif -- tetapi solusi yang dinegosiasikan mungkin berhasil," tambahnya.
Masih belum jelas seberapa besar kerusakan yang disebabkan oleh serangan AS terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran bulan lalu. Serangan AS itu terjadi setelah Israel melancarkan serangan mendadak yang disebutnya bertujuan untuk mencegah Iran memproduksi senjata atom.
Serangan Israel tersebut telah menggagalkan negosiasi nuklir AS-Iran yang dimulai pada bulan April lalu.
Selama perang 12 hari antara Iran-Israel, Iran merespons dengan serangan rudal ke kota-kota Israel, serta satu serangan ke pangkalan militer AS di Qatar.
Sebelumnya dalam kunjungan ke Skotlandia pada hari Senin (28/7), Trump menegaskan bahwa serangan AS bulan lalu terhadap Iran telah "menghancurkan potensi nuklir mereka".
"Mereka bisa memulai lagi. Jika mereka melakukannya, kami akan menghancurkannya lebih cepat daripada Anda bisa mengacungkan jari," cetusnya.
Lihat juga Video 'Momen Kelompok Bersenjata Serang Pengadilan Iran, 9 Orang Tewas':
(ita/ita)