Perdana Menteri (PM) Palestina, Mohammad Mustafa, menegaskan kelompok Hamas harus melucuti persenjataan mereka dan menyerahkan kendali atas Jalur Gaza kepada Otoritas Palestina guna memulihkan keamanan di wilayah yang terus dilanda perang tersebut.
Penegasan itu, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (29/7/2025), disampaikan Mustafa saat menghadiri konferensi membahas solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina yang digelar di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS), pada Senin (28/7).
Mustafa, dalam pernyataannya, juga menegaskan bahwa Israel harus sepenuhnya menarik pasukan mereka dari seluruh wilayah Jalur Gaza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Israel harus menarik diri sepenuhnya dari Jalur Gaza, dan Hamas harus melepaskan kendalinya atas wilayah tersebut dan menyerahkan persenjataan mereka kepada Otoritas Palestina," tegas Mustafa dalam konferensi yang dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi tersebut.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis, Jean-Noel Barrot, menegaskan dalam forum yang sama bahwa tidak ada alternatif lainnya, selain solusi dua negara antara Israel dan Palestina.
"Hanya solusi politik dua negara yang akan membantu memenuhi aspirasi sah rakyat Israel dan Palestina untuk hidup dalam damai dan aman. Tidak ada alternatif lainnya," ucap Barrot di awal konferensi yang akan berlangsung selama tiga hari tersebut.
Beberapa hari sebelum konferensi digelar, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui negara Palestina di hadapan Majelis Umum PBB pada September mendatang. Pengumuman itu menuai kecaman Israel dan sekutunya, AS.
Kedua negara itu juga memboikot digelarnya konferensi membahas solusi dua negara, meskipun konferensi itu digelar di wilayah AS.
Barrot mengatakan lebih lanjut bahwa negara-negara Barat lainnya akan mengonfirmasi niat mereka untuk memberikan pengakuan resmi bagi negara Palestina selama konferensi berlangsung. Dia tidak menyebut secara spesifik nama negara yang dimaksud.
"Semua negara memiliki tanggung jawab untuk bertindak sekarang," ucap Mustafa dalam konferensi tersebut, sembari menyerukan kekuatan internasional untuk membantu menjamin status kenegaraan Palestina.
Dia bahkan menyerukan agar seluruh dunia secara resmi mengakui negara Palestina.
Prancis sendiri berharap agar Inggris mengikuti jejaknya. Sebelumnya dilaporkan lebih dari 200 anggota parlemen Inggris menyatakan dukungan terhadap gagasan tersebut, namun PM Keir Starmer menegaskan bahwa pengakuan negara Palestina "harus menjadi bagian dari rencana yang lebih luas".
Sementara Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan dalam konferensi tersebut bahwa "solusi dua negara lebih jauh dari sebelumnya".
Simak juga Video 'Kala Bantuan Makanan Buat Gaza Masuk Via Udara di Tengah Kelaparan':