Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan Presiden Rusia Vladimir Putin waktu untuk mengakhiri perang di Ukraina. Ia memastikan akan ada sanksi baru yang lebih berat jika Putin tidak mematuhi.
Dilansir AFP, Selasa (29/7/2025), Trump menyampaikan ultimatum itu saat bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di Skotlandia. Ia menegaskan akan ada sanksi baru yang lebih berat bagi Putin jika tidak mengindahkan ultimatumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump, yang duduk bersama Starmer di resor golf mewah milik pemimpin AS tersebut di Turnberry, selatan Glasgow, mengatakan ia "sangat kecewa" dengan Putin atas serangan yang terus berlanjut terhadap target sipil Ukraina.
Ia mengumumkan bahwa ia mengurangi tenggat waktu 50 hari yang sebelumnya ditetapkan pada 14 Juli bagi Putin untuk mengakhiri konflik Ukraina menjadi "sekitar 10 atau 12 hari", dimulai segera.
"Tidak ada alasan untuk menunggu," kata Trump, menambahkan bahwa ia pikir Putin ingin mengakhiri semuanya dengan cepat.
Trump juga menuding Putin telah membunuh orang. Ia tidak tertarik untuk berbicara lagi dengan Putin.
"Saya benar-benar merasa ini akan berakhir. Tapi setiap kali saya berpikir ini akan berakhir, dia membunuh orang. Saya tidak begitu tertarik untuk berbicara (dengannya) lagi," ucap dia.
Baca juga: Diancam Trump, Rusia Kembali Serang Ukraina |
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky langsung memuji sikap presiden AS, berterima kasih kepada Trump atas "sikap yang jelas dan tekad yang tegas".
"Tepat waktu, ketika banyak hal dapat berubah melalui kekuatan untuk perdamaian sejati. Saya berterima kasih kepada Presiden Trump atas fokusnya dalam menyelamatkan nyawa dan menghentikan perang yang mengerikan ini," kata Zelensky di media sosial.
(maa/maa)