Serangan Israel menewaskan sedikitnya 34 warga Palestina, termasuk seorang ibu hamil, di beberapa lokasi di Gaza pada hari Senin (28/7). Ini terjadi sehari setelah Israel melonggarkan pembatasan bantuan dalam menghadapi krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di wilayah tersebut.
Sebelumnya, otoritas Israel mengumumkan pada hari Minggu (27/7), bahwa militer Israel akan menghentikan operasi di Kota Gaza, Deir al-Balah, dan Muwasi selama 10 jam sehari, hingga pemberitahuan lebih lanjut untuk memungkinkan peningkatan aliran bantuan kepada warga Palestina di Gaza, dan menetapkan rute yang aman untuk pengiriman bantuan. Israel mengatakan akan melanjutkan operasi militer bersamaan dengan langkah-langkah kemanusiaan baru tersebut.
Militer Israel belum memberikan komentar langsung tentang serangan terbaru tersebut, yang terjadi di luar jangka waktu jeda pertempuran yang dinyatakan Israel antara pukul 10.00 dan 20.00.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari The Associated Press dan Al Arabiya, Senin (28/7/2025), Rumah Sakit Awda di Gaza tengah mengatakan telah menerima jenazah tujuh warga Palestina yang dilaporkan tewas pada hari Senin (28/7) akibat tembakan Israel di dekat lokasi distribusi bantuan yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung Amerika Serikat dan Israel. Rumah sakit tersebut mengatakan 20 orang lainnya terluka di dekat lokasi itu.
Di tempat lain, seorang perempuan yang sedang hamil tujuh bulan tewas bersama 11 orang lainnya setelah rumah mereka diserang di daerah Muwasi, sebelah barat kota Khan Younis, Gaza. Janin perempuan tersebut berhasil selamat setelah menjalani operasi yang rumit, menurut Bulan Sabit Merah Palestina.
Serangan udara Israel juga menghantam sebuah rumah dua lantai di kawasan Khan Younis, menewaskan sedikitnya 11 orang, lebih dari separuhnya perempuan dan anak-anak, kata Rumah Sakit Nasser, yang menerima para korban.
Militer Israel dan GHF tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai serangan-serangan tersebut.
Lihat juga Video 'Kala Bantuan Makanan Buat Gaza Masuk Via Udara di Tengah Kelaparan':