Sekjen PBB Kecam Komunitas Global Tutup Mata Soal Kelaparan di Gaza

Sekjen PBB Kecam Komunitas Global Tutup Mata Soal Kelaparan di Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 26 Jul 2025 12:56 WIB
United Nations Secretary-General Antonio Guterres addresses the 79th United Nations General Assembly at U.N. headquarters in New York, U.S., September 24, 2024. REUTERS/Shannon Stapleton/File Photo Purchase Licensing Rights
Sekjen PBB Antonio Guterres (dok. REUTERS/Shannon Stapleton/File Photo Purchase Licensing Rights)
Gaza City -

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengecam komunitas internasional yang disebutnya menutup mata terhadap kelaparan yang meluas di Jalur Gaza. Guterres menyebut situasi di Jalur Gaza sebagai "krisis moral yang menantang hati nurani global".

"Saya tidak dapat menjelaskan tingkat ketidakpedulian dan tidak adanya tindakan yang kita lihat dari terlalu banyak orang di komunitas internasional -- kurangnya belas kasih, kurangnya kebenaran, kurangnya kemanusiaan," ucap Guterres dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/7/2025).

Hal itu disampaikan Guterres saat berbicara kepada majelis global Amnesty International via tautan video pada Jumat (25/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini bukan sekadar krisis kemanusiaan. Ini adalah krisis moral yang menantang hati nurani global. Kami akan terus bersuara di setiap kesempatan," ujarnya.

Kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan telah memperingatkan tentang lonjakan kasus kelaparan, terutama di kalangan anak-anak, di Jalur Gaza yang dilanda perang dan diblokade total oleh Israel pada Maret lalu, sebelum dilonggarkan dua bulan kemudian.

ADVERTISEMENT

Distribusi sedikit bantuan yang mengalir sejak saat itu telah dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung Israel dan Amerika Serikat (AS), menggantikan sistem distribusi yang telah lama dipimpin PBB.

Kelompok bantuan dan PBB menolak untuk bekerja sama dengan GHF, yang dituduh membantu tujuan militer Israel.

Guterres mengatakan meskipun dia berulang kali mengutuk serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang di Jalur Gaza, "tidak ada yang dapat membenarkan ledakan kematian dan kehancuran sejak saat itu".

"Skala dan cakupannya melampaui apa pun yang pernah kita lihat belakangan ini," sebutnya.

"Anak-anak berbicara tentang keinginan untuk pergi ke surga, karena setidaknya, kata mereka, ada makanan di sana. Kami melakukan panggilan video dengan para pekerja kemanusiaan kami sendiri yang kelaparan di depan mata kami... Tetapi kata-kata tidak dapat memberi makan anak-anak yang kelaparan," kata Guteres.

Guterres juga mengecam pembunuhan lebih dari 1.000 warga Palestina yang mencoba mengakses pasokan bantuan pangan sejak 27 Mei, ketika GHF mulai beroperasi.

"Kita membutuhkan tindakan: gencatan senjata segera dan permanen, pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat, akses kemanusiaan segera dan tanpa hambatan," cetusnya.

Dia menambahkan bahwa PBB siap untuk "meningkatkan operasi kemanusiaan secara drastis" di Jalur Gaza jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Simak juga Video Kanselir Jerman: Apa yang Terjadi di Gaza Tak Dapat Diterima!

Halaman 2 dari 2
(nvc/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads