Serangan Kamboja Tewaskan 15 Warganya, PM Thailand Ingatkan Ini!

Serangan Kamboja Tewaskan 15 Warganya, PM Thailand Ingatkan Ini!

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 25 Jul 2025 14:31 WIB
Thailand new acting Prime minister Phumtham Wechayachai speaks to media after a cabinet meeting at Government House in Bangkok on July 3, 2025. (Photo by Lillian SUWANRUMPHA / AFP)
Plt PM Thailand Phumtham Wechayachai (dok. AFP/LILLIAN SUWANRUMPHA)
Bangkok -

Pelaksana Tugas (Plt) Perdana Menteri (PM) Thailand, Phumtham Wechayachai, melontarkan peringatan terbaru untuk Kamboja saat pertempuran di perbatasan terus berlanjut. Otoritas Thailand melaporkan sedikitnya 15 orang, sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan Kamboja.

Lebih dari 130.000 orang juga terpaksa mengungsi dari rumah-rumah mereka di area perbatasan Thailand, saat bentrokan dengan Kamboja memasuki hari kedua pada Jumat (25/7). Aksi saling serang masih berlangsung antara pasukan militer kedua negara di area perbatasan yang disengketakan.

Phumtham dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (25/7/2025), memperingatkan Kamboja bahwa pertempuran lintas perbatasan yang kini berlangsung "dapat berkembang menjadi perang".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami telah mencoba berkompromi karena kita bertetangga, tetapi kami sekarang telah menginstruksikan militer Thailand untuk segera bertindak jika terjadi keadaan darurat," tegas Phumtham saat berbicara kepada wartawan di Bangkok pada Jumat (25/7).

ADVERTISEMENT

"Jika situasi memanas, dapat berkembang menjadi perang, meskipun untuk saat ini, masih terbatas pada bentrokan," ucapnya memperingatkan.

Otoritas Thailand melaporkan lebih dari 138.000 orang telah dievakuasi dari wilayah perbatasan sejak bentrokan terbaru pecah pada Kamis (24/7) pagi.

Sementara Kementerian Kesehatan melaporkan data terbarunya yang menyebut sedikitnya 15 orang tewas, terdiri atas 14 warga sipil dan satu tentara, akibat rentetan serangan Kamboja di area perbatasan. Disebutkan bahwa sekitar 46 orang lainnya, termasuk 15 tentara, mengalami luka-luka.

Otoritas Kamboja sebelumnya melaporkan bahwa seorang warga sipil -- seorang pria berusia 70 tahun -- tewas akibat serangan Thailand di Provinsi Oddar Meanchey, sedangkan lima orang lainnya mengalami luka-luka.

Tonton juga video "PM Thailand: Kami Tidak Akan Menyerahkan Kedaulatan Kami" di sini:

Bentrokan Thailand-Kamboja di Perbatasan Memasuki Hari ke-2

Pertikaian perbatasan sejak lama antara kedua negara kembali memanas menyusul ledakan ranjau yang melukai tentara Thailand di perbatasan pada Rabu (23/7). Sehari kemudian, atau Kamis (24/7), pertempuran sengit terjadi dengan melibatkan serangan roket, jet tempur, artileri, tank dan pengerahan pasukan darat.

Pertempuran pada Kamis (24/7), menurut militer Thailand, difokuskan di enam lokasi, termasuk di sekitar dua kuil kuno di area perbatasan yang disengketakan.

Dalam pertempuran itu, pasukan Kamboja menembakkan rentetan roket dan peluru artileri ke wilayah Thailand. Sedangkan militer Thailand mengerahkan sejumlah jet tempur F-16 untuk menyerang target-target militer di dalam wilayah Kamboja.

Kedua negara saling menyalahkan sebagai yang melepaskan tembakan terlebih dahulu.

Pada Jumat (25/7) pagi, sekitar pukul 04,00 waktu setempat, pertempuran kembali terjadi di tiga wilayah perbatasan. Militer Thailand mengklaim pasukan Kamboja melancarkan pengeboman dengan senjata berat, artileri lapangan, dan sistem roket BM-21. Pasukan Thailand merespons dengan "tembakan dukungan yang sepadan".

Lihat juga Video: Perang Memanas, Warga Thailand di Perbatasan Dihantui Bunyi Ledakan

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads