Dua Negara Tetangga RI Memanas, Balas-membalas Serangan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 25 Jul 2025 08:18 WIB
Asap tebal selimuti toko swalayan di Sisaket, Thailand, akibat serangan pihak Kamboja (Foto: TPBS/Handout via REUTERS)
Jakarta -

Konflik antara Thailand dan Kamboja memanas. Dua negara tetangga Indonesia itu saling membalas serangan.

Perselisihan Thailand dan Kamboja sudah berlangsung beberapa dekade terakhir. Api konflik kedua negara di sebelah utara Pulau Sumatera itu berkobar menjadi bentrokan militer berdarah lebih dari 15 tahun lalu.

Saling serang militer Thailand dan Kamboja kembali pecah pada 28 Mei di daerah yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud karena menjadi perbatasan Kamboja, Thailand, dan Laos. Hari itu, seorang tentara Kamboja tewas dalam baku tembak di area perbatasan.

Pada Mei lalu, militer kedua negara saling menuduh soal siapa yang memulai tembakan. Militer Thailand dan Kamboja pun sempat terlibat saling serang hingga akhirnya ketegangan mereda pada Minggu, 8 Mei.

Ketegangan belum hilang meski kedua negara sepakat menarik pasukan untuk tidak lagi saling serang. Bara dalam sekam belum padam.

Konflik Berkobar Dipicu Ledakan Ranjau

Konflik militer Thailand dan Kamboja kembali pecah. Sengketa perbatasan kedua negara kembali membara.

s army closed border crossings with Cambodia in six provinces on June 23 to all vehicles and foot passengers except students and people seeking medical treatment, as a territorial row between the neighbours rages. (Photo by TANG CHHIN Sothy / AFP)" title="Polisi perbatasan Kamboja berjaga di dekat gerbang perlintasan perbatasan dengan Thailand yang ditutup saat sengketa perbatasan memanas" class="p_img_zoomin" />Polisi perbatasan Kamboja berjaga di dekat gerbang perlintasan perbatasan dengan Thailand yang ditutup saat sengketa perbatasan memanas (Photo by TANG CHHIN Sothy/AFP)

Sebanyak lima anggota patroli militer Thailand terluka oleh ranjau darat pada Rabu (23/7) sore di area distrik Nam Yuen, Provinsi Ubon Ratchathani. Pihak Thailand menuduh Kamboja yang memasang ranjau darat tersebut.

Militer Thailand dalam pernyataannya mengatakan bahwa satu tentaranya kehilangan salah satu kakinya akibat ledakan ranjau tersebut, sedangkan beberapa tentara lainnya mengalami cedera telinga dan nyeri dada.

Dilansir AFP, Kamis (24/7/2025), Pelaksana Tugas (Plt) Perdana Menteri (PM) Thailand, Phumtham Wechayachai, menyebut penyelidikan oleh militer Thailand menemukan bukti bahwa Kamboja telah memasang ranjau darat baru di area perbatasan yang disengketakan. Tuduhan itu dibantah oleh Phnom Penh.




(jbr/rfs)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork