Asisten Sekjen PBB untuk Timur Tengah dan Asia Pasifik, Khaled Khiari, mengatakan terdapat ratusan warga Palestina yang tewas saat sedang mencari bantuan di Gaza. Angka itu dihitung sejak akhir Juni tahun ini.
"Saya memberi pengarahan kepada Anda hari ini di tengah berlanjutnya perundingan intensif mengenai potensi perjanjian gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera," kata Khairi saat memberikan keterangan di Dewan Keamanan PBB dilansir Anadolu Agency, Kamis (24/7/2025).
Khairi mengatakan situasi di Gaza terus memburuk. Operasi militer Israel terus menambah jatuhnya korban jiwa tiap jamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mimpi buruk bersejarah ini harus segera diakhiri," ujarnya.
Khiari mengatakan setidaknya 1.891 warga Palestina telah tewas sejak pengarahan terakhirnya pada 30 Juni. Ia mengatakan 294 orang tewas saat berupaya mengumpulkan bantuan, termasuk di sekitar lokasi distribusi bantuan yang dimiliterisasi.
Khiari mengatakan "sudah lama berlalu bagi pertempuran untuk berakhir, bagi bantuan kemanusiaan yang memadai untuk memasuki Jalur Gaza, dan bagi pemulihan serta rekonstruksi untuk dimulai dalam konteks kembali ke jalur politik menuju solusi dua negara."
Dia mengecam tindakan Israel yang membatasi akses bantuan ke Gaza. Khairi mengatakan Israel telah banyak melanggar hukum internasional.
"Hukum humaniter internasional harus dihormati oleh semua pihak setiap saat, dan warga sipil harus dilindungi," tambah Khiari.
Ia menggambarkan situasi yang sangat memprihatinkan di Tepi Barat yang diduduki Israel. Hal itu ditandai dengan meningkatnya serangan pemukim ilegal Israel dan serangan militer Israel.
(ygs/zap)