Oma-oma Gangsta yang Ternyata Bos Kartel Narkoba

Haris Fadhil - detikNews
Selasa, 22 Jul 2025 20:05 WIB
Deborah Mason (Foto: BBC World)
London -

Seorang oma-oma di Inggris, Deborah Mason (65), dijatuhi hukuman 20 tahun penjara. Dia divonis bersalah karena menjadi bos kartel narkoba.

Dilansir BBC, Selasa (22/7/2025), Mason dikenal keluarganya sebagai Gangsta Debbs atau Queen Bee alias Ratu Lebah. Mason merupakan pemimpin keluarga pedagang narkoba yang beroperasi di Inggris bagian tenggara.

Penangkapan Mason berawal pada suatu pagi di bulan April 2023. Saat itu, para polisi yang sedang menyamar melihat seorang perempuan memasukkan sejumlah kotak ke dalam mobil sewaan di tempat parkir dekat Pelabuhan Harwich di Essex, Inggris.

Pihak berwenang telah menerima informasi tentang mobil tersebut, yang berangkat dari Islington pada malam sebelumnya. Mobil itu melaju menuju Ipswich saat perempuan itu menyerahkan tas laundry yang tampak berat kepada seorang pria tak dikenal.

Perempuan itu tak tampak seperti seorang bandar narkoba. Pengacara yang membelanya mengatakan perempuan itu 'tidak diragukan lagi dianggap sebagai seseorang yang tidak akan menarik perhatian'.

Perempuan yang dimaksud ialah Deborah Mason. Mason merekrut keempat anaknya, saudara perempuannya, dan orang lain yang dekat dengan keluarganya untuk membantu memasok kokain ke seluruh Inggris.

Bisnis itu mendanai gaya hidup mewah Mason yang mencakup barang-barang desainer Gucci yang dibeli untuk kucingnya dan teko listrik mewah yang diproduksi perusahaan Italia, Bugatti, seharga GBP 192 (sekitar Rp 4 juta).

Pada Jumat (18/7), Pengadilan Woolwich menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara kepada perempuan berusia 65 tahun itu atas tuduhan konspirasi untuk memasok narkoba Kelas A. Anggota geng narkoba lainnya diganjar hukuman antara 10 dan 15 tahun untuk tuduhan yang sama.

Pemantauan 7 Bulan

Kepolisian Metropolitan di Inggris telah mengawasi gerak-gerik Mason selama 7 bulan setelah peristiwa di Harwich, saat dia dan geng narkobanya menjemput pasokan kokain dan narkoba golongan A di sejumlah pelabuhan, terutama Harwich, Folkestone dan Dover.

Pola pergerakan geng narkoba Mason kerap kali sama. Paket-paket kokain yang dibungkus rapat akan dikumpulkan, dibagi-bagi ke dalam kantong-kantong belanja, lalu diantarkan ke orang berikutnya dalam jaringan tersebut.

Polisi menyaksikan geng tersebut menyelesaikan pengiriman di London selatan, Cardiff, Bristol, Sheffield, Rotherham, Manchester, Bradford, Southend, Leicester dan Walsall. Seorang pria yang ditangkap polisi di Leicester tak lama setelah serah terima ditemukan membawa 10 kg kokain.

Perjalanan lain dilakukan untuk mengambil 'gaji' mereka. Secara keseluruhan, kata jaksa, narkoba yang ditangani komplotan itu bernilai GBP 25 juta atau sekitar Rp 547 miliar hingga GBP 30 juta atau sekitar Rp 657 miliar dalam harga grosir.

Sementara, nilai jual di jalanan mencapai GBP 80 juta atau sekitar Rp 1,7 triliun. Dalam pengadilan, terungkap geng tersebut telah menggunakan nama samaran untuk berkomunikasi satu sama lain dan dengan pemasok mereka, seorang pria yang hanya dikenal sebagai 'Bugsy' pada aplikasi pesan terenkripsi, Signal.

Mason menjalani hubungan dekat dengan 'Bugsy', bahkan pergi berlibur bersamanya ke Dubai dan Bahrain pada Oktober 2023. Selama periode 7 bulan, Mason disebut melakukan 20 perjalanan mengangkut sedikitnya 356 Kg kokain, serta mengirim dan mengambil uang tunai.

"Sebagai seorang ibu, Anda seharusnya memberi contoh kepada anak-anak anda, bukan merusaknya," katanya.

Pengadilan juga mengungkap Mason tidak hanya membeli narkoba, tapi juga mengarahkan transaksi multikilogram zat terlarang tersebut. Dia juga mengatur kurir narkoba dalam jaringannya.

"Dia juga mengatur orang-orang yang mengantarnya tetap menghubungi mereka melalui telepon sejak dini hari untuk memastikan mereka bangun, dan memeriksa keadaan mereka di siang hari," kata Jaksa Charlotte Hole.

Simak juga Video: Negaranya Perang, Warga Rusia-Ukraina di Bali Justru Jualan Narkoba




(haf/fas)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork