PBB Sorot 87 Persen Wilayah Gaza di Bawah Perintah Militer Israel

PBB Sorot 87 Persen Wilayah Gaza di Bawah Perintah Militer Israel

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 22 Jul 2025 14:18 WIB
Palestinians walk with aid supplies which they received from the U.S.-backed Gaza Humanitarian Foundation, in the central Gaza Strip, May 29, 2025. REUTERS/Ramadan Abed REFILE - CORRECTING LOCATION FROM
Warga Gaza berkumpul di dekat pusat bantuan kemanusiaan (dok. REUTERS/Ramadan Abed)
Gaza City -

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa sebanyak 87,7 persen wilayah Jalur Gaza kini berada di dalam zona militer Israel, atau di bawah perintah pengungsian, atau di wilayah yang berada di dalam kedua zona tersebut.

Hal tersebut, seperti dilansir kantor berita Anadolu Agency, Selasa (22/7/2025), disampaikan oleh juru bicara PBB Stephane Dujarric dengan mengutip laporan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

"Sebesar 87,7 persen wilayah Gaza kini berada di bawah perintah pengungsian atau di dalam zona pengungsian, yang memaksa sekitar 2,1 juta orang ke wilayah terfragmentasi di area tersebut di mana hampir tidak ada layanan yang tersedia," sebut Dujarric dalam konferensi pers.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebutkan bahwa lebih dari 1,3 juta orang di Jalur Gaza membutuhkan tempat berlindung dan perlengkapan rumah tangga.

"Cuaca yang keras, kelembapan, kepadatan penduduk, dan seringnya pembongkaran serta pemasangan kembali tenda dan terpal menyebabkan masa pakai lebih pendek bagi tempat perlindungan tersebut," ucap Dujarric.

ADVERTISEMENT

Dia menyoroti situasi "mengerikan" di Jalur Gaza, di mana tidak ada pasokan tempat perlindungan yang dikirimkan selama lebih dari empat bulan terakhir.

"Krisis bahan bakar masih terus berlanjut," kata Dujarric dalam pernyataannya.

Lihat juga Video: Israel Serang Kediaman Staf WHO di Gaza

"Jumlah terbatas yang diizinkan masuk ke Gaza dalam beberapa hari terakhir sangatlah tidak mencukupi," ucapnya, sembari menambahkan bahwa PBB memprioritaskan penggunaan bahan bakar yang tersedia untuk "operasi paling kritis".

Dujarric juga menekankan "laporan yang sangat memprihatinkan tentang orang-orang yang mengalami malnutrisi parah yang tiba di pos-pos medis dan rumah sakit dalam kondisi kesehatan yang sangat buruk" di tengah serangan Israel yang terus berlanjut.

"Kemarin, Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa lebih dari selusin orang, termasuk anak-anak, dilaporkan meninggal karena kelaparan dalam 24 jam terakhir," ujarnya, sambil menggambarkan situasi di lapangan sebagai "hampir mustahil".

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 86 orang -- termasuk 76 anak-anak -- meninggal dunia akibat kelaparan dan dehidrasi sejak perang berkecamuk pada Oktober 2023.

Kantor media pemerintah Gaza, yang dikuasai Hamas, memperingatkan bahwa Jalur Gaza berada di "ambang kematian massal" setelah lebih dari 140 hari penutupan hampir total semua perlintasan perbatasan.

Secara total, menurut data terbaru Kementerian Kesehatan Gaza yang dianggap kredibel oleh PBB, nyaris 59.000 orang tewas di daerah kantong Palestina tersebut selama perang berkecamuk. Pengeboman tanpa henti oleh Israel telah menghancurkan Jalur Gaza, hampir melumpuhkan sistem kesehatan, dan memicu kondisi seperti kelaparan.

Lihat juga Video: Israel Serang Kediaman Staf WHO di Gaza

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads