Sebuah kapal yang membawa wisatawan di sekitar Teluk Ha Long, Vietnam, terbalik akibat badai. Media pemerintah melaporkan sebanyak 34 orang ditanyakan tewas.
Dilansir AFP, Minggu (20/7/2025), situs berita VNExpress melaporkan kapal tersebut membawa 48 penumpang dan lima awak kapal. Kapal terbalik di situs Warisan Dunia UNESCO tersebut akibat hujan deras yang datang tiba-tiba.
Sebagian besar penumpang adalah keluarga yang berkunjung dari ibu kota Hanoi, dengan lebih dari 20 anak-anak di antara penumpangnya. Insiden ini terjadi pada Sabtu sore kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penjaga perbatasan menyelamatkan 11 orang dan menemukan 34 jenazah," tambahnya.
Upaya penyelamatan akan terus berlanjut hingga malam untuk menemukan delapan orang yang masih hilang.
Pekerja kantor Ha Long Bay, Tran Trong Hung, mengatakan kepada AFP bahwa badai mulai terjadi pada sore hari.
"Langit menjadi gelap sekitar pukul 14.00 (07.00 GMT). (Terdapat) hujan es sebesar jari kaki disertai hujan deras, badai petir, dan kilat", katanya.
Salah satu korban yang diselamatkan, seorang anak laki-laki berusia 10 tahun. Korban berusaha berenang saat insiden terjadi.
"Saya menarik napas dalam-dalam, berenang melalui celah, menyelam, lalu berenang ke atas. Saya bahkan berteriak minta tolong, lalu saya ditarik oleh perahu berisi tentara," kata korban kepada media pemerintah VietnamNet.
Perdana Menteri Pham Minh Chinh menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Dia meminta Kementerian Pertahanan dan Keamanan Publik untuk segera melakukan pencarian dan penyelamatan.
Pihak berwenang akan "menyelidiki dan mengklarifikasi penyebab insiden tersebut serta menangani pelanggaran secara ketat", demikian pernyataan di situs web pemerintah.
Hujan deras juga mengguyur Hanoi utara, Provinsi Thai Nguyen, dan Provinsi Bac Ninh pada hari Sabtu. Di ibu kota yang berjarak sekitar 175 kilometer, beberapa pohon tumbang akibat angin kencang.
Badai ini terjadi setelah tiga hari cuaca panas yang intens, dengan suhu mencapai 37 derajat Celcius di beberapa wilayah.
Mai Van Khiem, direktur Pusat Prakiraan Hidrometeorologi Nasional, dikutip di VNExpress mengatakan bahwa badai petir di Vietnam utara tidak disebabkan oleh pengaruh Badai Tropis Wipha di Laut Cina Selatan.
Teluk Ha Long adalah salah satu tujuan wisata paling populer di Vietnam, dengan jutaan orang mengunjungi perairan biru kehijauan dan pulau-pulau kapur yang diselimuti hutan hujan setiap tahunnya.
Tahun lalu, 30 kapal tenggelam di area kunci perahu di Provinsi Quang Ninh pesisir di sepanjang Teluk Ha Long setelah Topan Yagi membawa angin kencang dan ombak.
Lihat juga Video: Boat Rombongan DPRD Kepulauan Mentawai Terbalik, 10 Orang Hilang